NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

Rahasia Menjadi PAKAR

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

Rahasia Menjadi PAKAR

21/12/24


Halo Sahabatku yang luar biasa! Apa kabar Anda semua. Semoga saat ini, Anda sudah berada pada tahapan yang Anda impikan. Sudah menjadi ahli pada bidang yang Anda geluti selama ini. Sudah PAKAR. 

Kali ini saya ingin berbagi tentang sesuatu yang sederhana tapi memiliki dampak luar biasa dalam hidup kita. Sesuatu yang bisa menjadikan Anda seorang pakar. Apa itu?

Kebiasaan. Ya, kebiasaan! Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan, “Pertama kita membentuk kebiasaan, lalu kebiasaan membentuk kita.” Kalau dipikir-pikir, kebiasaan ini mirip balada anak kos: diawali niat masak hemat, berakhir beli mie instan lagi, hehehe. Kedengarannya klise, tapi mari kita bahas lebih dalam.

'P: Pertama Kita Membentuk Kebiasaan'
Segala sesuatu dimulai dari kebiasaan kecil. Misalnya, kebiasaan bangun pagi yang niatnya jam 5:00.  Tapi kenyataannya ketika alarm berbunyi, alih-alih bangun, kita malah menekan tombol snoze. 5 menit lagi ah.  Lama-lama, kebiasaan ini membentuk karakter kita, termasuk pola tidur yang entah kenapa selalu terasa 'kurang'.

Tapi serius, kebiasaan kecil seperti membaca sebelum tidur atau olahraga ringan di pagi hari bisa mengubah hari Anda—dan bahkan masa depan Anda.

Di sinilah pentingnya memahami bahwa kebiasaan yang kita bentuk hari ini adalah pondasi masa depan kita.

'A: Audit Kebiasaan Anda'
Sebagai manusia, kita diberkahi dengan kemampuan memilih. Nah, pilihan ini juga berlaku untuk kebiasaan. Jadi, apa saja kebiasaan Anda? Apakah semua itu membantu Anda menjadi versi terbaik diri Anda, atau justru menghambat langkah Anda?

Coba ingat, dari pagi sampai malam, apa saja rutinitas Anda? Apakah itu membantu Anda menjadi lebih baik atau malah membuat Anda menjadi lebih dekat dengan kasur daripada mimpi besar?

Misalnya, kebiasaan nge-scroll media sosial sambil rebahan. Awalnya cuma mau lihat notifikasi, eh tahu-tahu sudah dua jam. Jangan salahkan algoritma, salahkan kebiasaan!

Saya sering menyebut proses ini sebagai "audit kebiasaan." Tuliskan kebiasaan Anda, kemudian pilih mana yang ingin Anda pertahankan, perbaiki, atau bahkan hilangkan.

'K: Kebiasaan Itu Esensial'
Percaya atau tidak, hidup kita ini seperti autopilot di pesawat. Sekitar 40% dari apa yang kita lakukan setiap hari itu dari kebiasaan, bukan keputusan sadar. Ibarat main game, kita sering auto-pilot tanpa tahu strategi apa yang sebenarnya membantu menang. Jadi, pastikan kebiasaan Anda memang sesuai dengan "level up" hidup Anda, bukan bikin stuck di zona nyaman.

'A: Atur  Kebiasaan agar Hidup Lebih Bermakna'
Mari kita membuat daftar. Pisahkan kebiasaan Anda menjadi dua kategori:

B+ (Baik, Benar, Berguna): Ini adalah kebiasaan yang membantu Anda menjadi lebih sehat, produktif, dan bahagia. 
Contohnya, membaca buku, belajar skill baru, atau olahraga (dan tidak hanya menonton tutorialnya saja, wkwkwk)

B- (Botak, Burem, Budek, Bawel, Bau, Bongkok): Jangan salah, ini bukan tentang fisik. Ini adalah metafora untuk kebiasaan buruk seperti kurang fokus, malas mendengar, terlalu banyak bicara, atau terlalu sering mengeluh.

Tantangannya adalah memperbanyak kebiasaan B+ dan mengurangi, bahkan menghilangkan B-.

'R: Rapikan dan Perbaiki Kebiasaan Anda'
Saya sering membahas soal kebiasaan dalam sesi hipnoterapi atau pelatihan saya.
Kenapa? Karena kebiasaan itu mirip aplikasi bawaan di ponsel baru: ada yang berguna, tapi banyak juga yang bikin penuh memori. Dengan teknik seperti NLP atau mindful breathing, kita bisa mulai hapus aplikasi nggak penting itu dan install yang lebih berguna.

Bayangkan Anda fokus hanya pada kebiasaan B+, seperti mulai menabung, olahraga ringan, atau bahkan tertawa lebih banyak. Tahu nggak? Tertawa itu olahraga murah yang bikin sehat—dan Anda nggak perlu daftar gym untuk itu.

Jadi, kesimpulannya apa? Hidup yang berkualitas dimulai dari kebiasaan sederhana yang dilakukan konsisten. Kalau Anda mau sukses, bentuk kebiasaan yang mendukung. Tapi kalau Anda mau tetap di tempat, ya silakan terus rebahan sambil nunggu keajaiban datang (spoiler: keajaiban nggak akan datang kalau Anda nggak bergerak).

Dan ingat pesan Mahatma Gandhi:
"Your beliefs become your thoughts,
Your thoughts become your words,
Your words become your actions,
Your actions become your habits,
Your habits become your values,
Your values become your destiny."

Yuk, mulai hari ini kita audit kebiasaan kita. Pilih mana yang ingin Anda pertahankan dan mana yang harus Anda tinggalkan. Selamat menikmati hidup berkualitas—dengan sedikit tawa di dalamnya!


Salam hangat,
-dewahipnotis- 




BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang