Sahabatku yang berbahagia,
Dulu, sebelum teknologi GPS menjadi andalan banyak orang, apa sih yang jadi panduan utama Anda ketika bepergian ke daerah baru? Kalau saya, selain membawa peta, juga memanfaatkan "GPS tradisional" yang satu ini: 'Gunakan Penduduk Sekitar', hehehe.
Ingatkah perasaan Anda saat itu? Ketika berkendara dengan informasi lokasi yang terbatas, apa yang muncul di hati dan pikiran? Tujuan sudah jelas, tetapi jalannya? Ah, itulah yang sering jadi bahan diskusi, bahkan debat, baik dengan kawan seperjalanan ataupun dengan diri sendiri. Lewat mana enaknya? Mana yang paling cepat? Dan biasanya, perasaan yang muncul adalah H2C: Harap-Harap Cemas. Betul apa betul?
Kini, dengan hadirnya aplikasi GPS modern, rute perjalanan menjadi lebih terarah. Tujuan sudah jelas, rutenya juga sudah dipandu suara nan lembut dari aplikasi. Tapi, apakah perasaan kita sudah seratus persen tenang? Apakah H2C itu hilang sepenuhnya? Saya rasa, masih ada sedikit keraguan yang terselip. Pertanyaan seperti, "Akankah aku tiba dengan selamat?" tetap berbisik di dalam hati.
Inilah sebabnya, sahabatku, kita tidak cukup hanya mengandalkan teknologi dunia. Kita membutuhkan "GPS ruhani" yang selalu akurat dan tidak pernah salah arah. Apa itu? DOA.
'Otak Kanan dan Otak Kiri'
Tahukah Anda, otak manusia dibagi menjadi dua bagian utama? Otak kiri bertugas untuk hal-hal logis, rasional, dan analitis. Ia ahli dalam memahami peta, membaca arahan, dan menghitung estimasi waktu perjalanan—fungsi yang sama dengan aplikasi GPS modern. Di sisi lain, ada otak kanan yang bertanggung jawab pada intuisi, kreativitas, dan hubungan spiritual. Di sini juga terletak God Spot, titik keimanan yang membawa kita lebih dekat kepada Sang Pencipta.
Ketika kita berdoa, kita sedang mengaktifkan otak kanan kita. Dengan otak kanan, kita tidak hanya percaya kepada rute, tetapi juga kepada Tuhan yang memegang kendali penuh atas perjalanan hidup kita. Allah SWT berfirman bahwa Dia selalu memenuhi janji-Nya, dan bahwa siapa pun yang meminta kepada-Nya akan diberi. Maka, jangan pernah ragu untuk mengangkat tangan dan bermunajat kepada-Nya.
'Allah Selalu Memenuhi Janji-Nya'
Sahabatku, Allah SWT tidak pernah ingkar janji. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan untukmu.”
(Al-Mu’min: 60)
Maka mintalah hanya kepada Allah. Tidak peduli seberapa sulit perjalanan yang kita hadapi, Dia adalah sumber segala solusi. Gunakan doa sebagai panduan utama, karena Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.
'Allah Maha Pemalu'
Sahabatku, dengarkan baik-baik hadits qudsi ini:
“Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Taala adalah Maha Pemalu lagi Maha Mulia. Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, kemudian Dia menolaknya dengan hampa.”
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Betapa luar biasa kasih sayang Allah kepada kita! Dia memiliki sifat al-Hayyu, yang berarti "Maha Pemalu." Allah merasa malu jika hamba-Nya datang dengan penuh harap, memohon dengan tulus, namun Dia tidak mengabulkannya. Maka jangan pernah ragu untuk berdoa, sebab Allah Maha Pengasih dan Maha Pemurah.
Sahabatku, di tengah perjalanan hidup ini, gunakan GPS ruhani Anda. Jangan hanya percaya pada rute yang tampak di peta, tetapi percayakan semuanya kepada Allah melalui doa. InsyaAllah, Dia akan membawa kita sampai ke tujuan—dengan selamat, bahagia, dan penuh berkah.
Dan rupanya aplikasi GPS Ruhani ini tidak hanya berlaku untuk perjalanan. Pokoknya, ketika kita membutuhkan sesuatu, jangan malu untuk meminta.
'Yakinlah, ketika kita sudah mengangkat tangan, Allah pasti akan turun tangan'.
Selamat melanjutkan perjalanan Anda, sahabatku, dengan hati yang tenang dan langkah yang yakin. Karena dengan doa, Anda tidak pernah sendirian.
Tabik
-dewahipnotis-