Sahabatku yang berbahagia, pernahkah Anda merasa lelah ketika berusaha? Anda sudah mati-matian memberikan waktu dan keringat, namun hasil yang Anda harapkan tak juga kunjung tiba?
Atau justru sebaliknya? Anda merasa usaha yang dilakukan terasa kecil dibandingkan harapan besar yang ingin dicapai.
"Ah, yang mati-matian saja nggak berhasil kok. Apalagi ini nggak maksimal usahanya"
Hati-hati dengan little voice semacam ini, Kawan. Suara-suara minor di antara dua telinga kita ini bisa mengurangi keseriusan kita dalam berusaha.
Habit ke-2 dari Stephen Covey, "Mulailah dengan hasil Akhir di Pikiran" (Start with the End in Mind) merupakan konsep penting dalam pengembangan diri dan perencanaan yang efektif. Habit ini mendorong kita untuk memiliki visi yang jelas tentang tujuan jangka panjang dalam hidup kita sebelum kita memulai tindakan atau perencanaan apa pun.
Habit ini melibatkan pengembangan pemahaman mendalam tentang apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup dan bagaimana kita ingin dikenang. Habit ini membuat kita serius dalam merencanakan masa depan kita.
Dan ingatlah bahwa keseriusan kita dalam berusaha bisa menghadirkan ridho Allah. Mungkin usaha kita hanya bernilai 10, tapi jika kita melakukannya dengan serius, maka Allah akan mencukupkan sisanya. Dialah yang akan menambahkan 80 atau bahkan 90% lagi, sehingga usaha kecil kita bisa menghasilkan sesuatu yang besar.
Sebaliknya, jika kita sudah pesimis duluan, maka kita tidak akan bergerak. Rasa pesimis hanya akan menghentikan langkah kita, dan pada akhirnya kita tidak akan berhasil. Pikiran negatif akan menjadi penghalang terbesar dalam perjalanan kita menuju tujuan. Karena itu, Sahabatku, ayo kita memilih untuk optimis.
Optimisme bukan sekadar harapan tanpa dasar. Optimisme adalah keyakinan bahwa Allah akan mencukupkan segala kebutuhan kita. Ini selaras dengan hadits qudsi yang mengatakan, "Aku ini berperilaku seperti yang hamba-Ku prasangkakan." Jika kita berprasangka baik kepada Allah, maka kebaikan pula yang akan kita dapatkan.
Dalam Surah At-Taubah (9:105), Allah berfirman: "Dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Ayat ini mengajarkan kita untuk bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh, karena Allah selalu melihat usaha kita. Ridho-Nya datang kepada mereka yang serius dan ikhlas dalam menjalankan amal dan pekerjaan
Sahabatku, optimisme juga mendapatkan dukungan dari seorang tokoh besar, Henry Ford. Ia pernah berkata, "Jika kita yakin akan sukses atau gagal, keduanya benar adanya." Ini mengingatkan kita bahwa keyakinan kita, baik positif maupun negatif, memiliki kekuatan besar dalam menentukan hasil dari usaha kita.
Maka, mari kita memilih untuk optimis, karena dengan keyakinan dan keseriusan, Allah akan mencukupkan apa yang kita perlukan. Setiap langkah kita, sekecil apa pun, akan menjadi lebih bermakna ketika kita melakukannya dengan keyakinan kepada-Nya.
Teruslah bergerak maju, Sahabatku, karena optimisme dan usaha yang sungguh-sungguh adalah kunci untuk membuka pintu-pintu keberhasilan. In syaa Allah.
Tabik
-dewahipnotis-
www.thecafetherapy.com