NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

Menikmati Rezeki dengan Berbagi

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

Menikmati Rezeki dengan Berbagi

05/05/24

Sahabatku, sudah menjadi kebiasaan saya setiap bakda subuh untuk menuliskan apa pun yang terlintas di benak saya. Utamanya jika hal tersebut menjadi kegelisahan saya. 

Sumber tulisan bisa berasal dari mana saja. Bisa dari tayangan layar kaca. Obrolan keluarga. Bisa juga dari media sosial. 

Pagi ini, tak sengaja lewat di beranda tiktok kajian singkat seorang ustadz. Dia membahas tentang rezeki. Disampaikan oleh ustadz tadi bahwa Allah SWT telah mengatur segala hidup dan mati makhluk-Nya. Termasuk jaminan atas rezeki. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Hud ayat 6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).

Sahabatku, kita memang mesti menyadari jika kehidupan ini penuh dengan dinamika rezeki. Dan dengan tegas Allah sudah menjamin rezeki makhluknya. Jumlahnya saja yang berbeda. Bisa banyak atau sedikit. 

Suatu saat bisa jadi kita mendapatkan rezeki yang berlimpah, namun di lain waktu mungkin saja rezeki kita seolah hanya seujung kuku. Hal seperti ini sangatlah lumrah terjadi, karena kita masih hidup di dunia, bukan di surga, atau neraka. 

Ketika mendapatkan rezeki yang melimpah, sampai-sampai rasanya wadah kita bakalan tumpah, janganlah bongah. Adalah sebuah keberuntungan besar untuk bisa menikmatinya dengan berbagi kepada sesama. Rasakan kebahagiaan yang sebenarnya dengan menjadi sumber kebaikan bagi orang lain. 

Namun, ketika rezeki yang kita terima terbatas, jangan pula merasa bahwa hidup kita tak pantas. Kita masih bisa menemukan kenikmatannya dengan mencari hikmah di balik keterbatasan itu. 

Ada satu kalimat penenang yang bisa kita ucapkan, baik dalam kondisi berlimpah, atau pun sedang susah. "Ini juga akan berlalu"

Sahabatku, selain harta sehat adalah karunia terbesar yang bisa kita rasakan dalam hidup ini. Namun, nikmat sehat sejatinya terpancar ketika kita memanfaatkannya untuk menolong orang lain yang membutuhkan. Jadikan kesehatan sebagai alat untuk memberikan manfaat kepada sesama. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk sesamanya?

Namun, ketika tubuh kita merasakan sakit, usah pula julid. Carilah hikmah di balik setiap penderitaan yang kita alami. Sakit bukanlah hukuman, tetapi merupakan panggilan untuk kembali kepada-Nya. Sakit adalah peluang untuk bertaubat. Yakinlah, bersama sakit Allah telah juga menyiapkan obat. 

Dengan demikian kita akan terjaga dari usaha sembuh yang maksiat. Kita tidak melakukan maksiat bukan karena takut terhadap siksaan neraka semata. Tetapi lebih pada potensi maksiat yang akan memisahkan kita dari kasih sayang Allah. Hindarilah perbuatan maksiat karena cinta kita kepada Allah yang tidak tergantikan dengan apa pun di dunia ini.

Al-Qur'an mengingatkan kita dalam Surah Al-Ma'idah (5:39):

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar."

Sahabatku, hanya dengan mengharap cinta-Nya, maka hidup kita bisa selamat dunia akhirat. Karena kita tidak bisa membeli surga dengan ibadah seberapa pun besar dan mahalnya. Kita masuk surga semata karena rahmat Allah yang melimpah. Oleh karena itu, janganlah merasa sombong dengan amal ibadah yang kita lakukan. Jadikanlah amal ibadah itu sebagai tanda syukur atas nikmat Allah yang tak terhingga.

Maka Sahabatku, di setiap aspek kehidupan, baik dalam kelimpahan maupun keterbatasan, kita diberi kesempatan untuk merasakan nikmat dan menghadapi ujian. Hal ini adalah bagian dari rencana Allah yang Maha Bijaksana. 

Nikmatilah setiap momen dengan penuh syukur dan kesadaran akan kehadiran-Nya dalam setiap detik kehidupan kita.

Tabik 
-haridewa-
The Storyteller Coach 
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang