Tersebutlah sebuah kerajaan yang kaya dan makmur, di mana sang raja sangat menghargai kedamaian dan keheningan. Ia percaya bahwa keheningan sejati adalah kunci untuk menemukan kedamaian dalam hati setiap individu. Raja itu sangat terinspirasi oleh seni, dan dia memutuskan untuk mengadakan sayembara untuk mencari lukisan yang mampu menggambarkan kedamaian atau keheningan sejati dengan cara yang paling indah.
Berita tentang sayembara ini menyebar ke seluruh penjuru kerajaan, dan seniman-seniman dari berbagai daerah datang untuk berpartisipasi. Para seniman berkumpul di istana untuk menunjukkan karya-karya mereka kepada raja. Ada lukisan-lukisan yang indah yang menggambarkan lanskap yang tenang, sungai yang mengalir perlahan, dan pegunungan yang menjulang tinggi. Namun, tidak ada satu pun lukisan yang bisa membuat raja terpesona dan merasakan kedamaian sejati yang ia cari.
Beberapa bulan berlalu, tetapi raja tetap tidak puas dengan hasil sayembara tersebut. Kemudian, suatu hari, seorang seniman muda yang tidak dikenal muncul di istana. Dia membawa sebuah lukisan yang ditutupi dengan kain putih. Seniman itu mengatakan bahwa lukisan itu adalah hasil karyanya yang paling berharga, yang menggambarkan kedamaian dan keheningan sejati.
Raja tertarik dan meminta seniman itu untuk menunjukkan lukisannya. Ketika kain penutup diangkat, para hadirin tercengang. Lukisan itu menggambarkan pegunungan
Namun tampak kasar dan gundul, di atasnya terlukis langit gelap dan merah, menandakan turunya hujan badai, dan tampak kilat menyambar nyambar liar di sekelilingnya,
Sedangkan di sisi gunung itu ada air terjun deras yang berbuih-buih. Sama sekali tidak menampakkan keheningan dan kedamaian. Tetapi sang raja melihat sesuatu yang menarik. Di balik air terjun itu, tumbuh semak kecil di atas sela-sela batu. Di dalam semak itu ada seekor induk burung yang sedang mengerami telurnya dengan damai.
Raja merasa terpesona dan merasa benar-benar tenang dalam hatinya saat melihat lukisan itu. Sejenak peserta dan orang orang yang hadir di sayembara tersebut heran, kenapa lukisan itu harus menang?
Lalu dengan bijak sang raja pun menjawab
"Saudaraku, kedamaian bukan berarti kita harus berada di tempat sepi dan tampa keributan, kesulitan atau pekerjaan yang keras dan sibuk. Kedamaian adalah hati yang tenang meski kita berada di tengah keributan yang luar biasa, karena kedamaian hati adalah kedamaian sejati"
Raja memberikan penghargaan kepada seniman muda itu, dan lukisan itu dihargai sebagai salah satu karya seni yang paling berharga dalam sejarah kerajaan. Banyak orang yang datang untuk melihat lukisan itu dan mereka semua merasakan kedamaian dan keheningan saat melihatnya. Lukisan itu menjadi simbol kedamaian sejati di kerajaan tersebut.
-----
Sahabatku, dari pengalaman saya dan beberapa peserta training atau klien saya, sensasi seperti lukisan kedamaian itu ternyata bisa didapatkan ketika kita melakukan praktik mindfulness yang paling sederhana, yaitu mindful breathing.
Caranya pun sangat sederhana, kita hanya perlu hening sejenak untuk kemudian berfokus pada proses bernapas kita. Kita cukup menarik napas sebanyak 3 hitungan, dan menghembus napas juga tiga hitungan. Semuanya menggunakan pernapasan perut.
Selamat Mencoba
Tabik
-haridewa-
The Storyteller Therapist
