NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

Belajar Menjadi Manusia 1.2 ('The Intention Compass')

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

Belajar Menjadi Manusia 1.2 ('The Intention Compass')

30/03/22



“Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan.”
(QS. Al-Mu’min: 60)

Ayat mengenai kebutuhan kita berdoa, karena menyadari ada hal-hal yang berada di luar kemampuan kita sebagai manusia di atas, dikuatkan lagi oleh sebuah hadits yang berbunyi:

“Barangsiapa yang berdo’a kepada-Ku, pasti akan Ku-kabulkan, dan siapa yang memohon kepada-Ku, pasti akan Ku-beri, dan siapa yang mohon ampun kepada-Ku pasti akan Ku ampuni”. (HR.Bukhari, Muslim, Maliki, Tirmidzi )

Maka si Fulan pun berdoa, "Ya Tuhan berilah aku rejeki berlimpah dan kesehatan prima"

Adakah yang salah dengan doa di atas? Mungkin bagi Anda yang juga terbiasa berdoa dengan kalimat seperti itu, retorika doa tersebut sudah baik dan benar. Namun, mari kita kembali belajar menjadi manusia. 

Saat memanjatkan sebuah doa, sebagai manusia kita perlu mengoptimalkan domain kiri, yaitu sesuatu yang bisa kita kontrol, tanpa melupakan domain kanan, yaitu sesuatu yang tidak bisa kita kontrol. 

Mari kita bedah susunan doa di atas. Kira-kira datangnya satu rejeki berada di domain kiri, atau kanan? Jika Anda masih bingung dengan hal  ini, saya ganti pertanyaannya. Yang berada dalam kontrol Anda itu rejekinya, atau usaha dalam rangka mengharap rejeki tadi datang? Apalagi keberlimpahan rejeki, itu ada di domain kiri atau kanan? 

Doa kedua, mengenai kesehatan prima. Jika Anda terus berdoa seperti itu, suatu saat mungkin Anda akan mendengar teriakan ini:

"Woooiii kesehatan perlu diusahakan bukan diberikan!" 

Apa pasal? 

Anda tentu sudah sangat mahfum bahwa kesehatan seseorang akan didapatkan dari pola hidup sehat, salah satunya adalah olah raga yang teratur. Meskipun Allah Maha Kuasa, namun Dia sudah membuat hukum alam, di mana sebagai manusia, kita wajib mengindahkan hukum tersebut. 

Maka, lagi-lagi kita membutuhkan sebuah gangguan yang mampu merusak pola yang sudah mendarah daging ini.

Caranya? 
Fokus saja pada domain kiri dan tidak lagi mikirin domain kanan. Istilah kerennya, Let it go, let it God!

Salah satu unsur penting yang berada pada domain kiri adalah lurusnya niat. Dan untuk menjaga kelurusan niat ini, Om Popa (@ikhwan_sopa) menawarkan sebuah frame work yang disebut 'The Intention Compass.' 

Rentang jangkauan Cause - Effect yang tak terbatas adalah wilayah ketuhanan dan alam semesta. Ini adalah domain kanan yang sama sekali berada di luar kontrol kita. 

Sementara ranah Action dan Reaction adalah lahan subur yang merupakan kewajiban kita sebagai manusia untuk menanaminya dengan tumbuhan yang bermanfaat untuk sesama. Rentang A-R ini bisa diibaratkan dengan sebuah ladang yang sangat subur, di mana semua benih akan tumbuh dengan mudahnya. 

Kita tanam benih cabe, maka kita akan memanen rupiah dalam jumlah yang wah. Kita tebar canabis, maka polisi akan segera menangkap kita dan membuat kita menangis. Naudzubillah min dzalik. 

Untuk menjaga agar A-R tetap berada dalam rentang C-E inilah dibutuhkan intention yang kuat dan lurus, sehingga manifestasi (Rentang I-M) yang kita peroleh juga masih berada di jalan Tuhan (C-E) 

Selain bisa dimaknai manifestation, M juga berarti Miracle. 

Saya menjadi saksi betapa niat lurus Om Popa cs dalam memberdayakan umat langsung dibayar lunas oleh Sang Pencipta melalui umat-Nya yang lain. 

Selamat Om Popa yang sebentar lagi akan berangkat umroh bersama Tante Popa. 

Sebagai praktisi NLP (Neuro Linguistic Programming), saya sangat meyakini presuposisi yang salah satunya berbunyi, "Jika satu orang bisa melakukan sebuah ekselensi, orang lain juga bakal bisa melakukannya, asal mau belajar caranya"

Tunggu aku di tanah suci OM Popa... #eh 😁

Tabik
-haridewa-
www.thecafetherapy.com

#lifedisruption
#directivecoaching


BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang