Beberapa abad yang lalu Sigmund Freud telah membagi tingkat kesadaran manusia menjadi 3: sadar, pra sadar dan tak sadar. Dalam perkembangannya kini, para praktisi hipnoterapi atau bahkan psikolog membedakannya cukup menjadi 2, yaitu Pikiran Sadar (PS) dan Pikiran Bawah Sadar (PBS).
Sudah banyak pihak yang mengulas mengenai perbedaan PS dan PBS ini. Pada tulisan kali ini, saya ingin mengajak Anda untuk memahami sistem berpikir seseorang ketika mengambil keputusan. Kira-kira adakah hubungannya dengan PS dan PBS.
Dunia psikologi membedakan sistem berpikir manusia dalam pengambilan keputusan menjadi 2:
1. Systemic Thinking (ST), yaitu kemampuan teoritis dan praktis untuk mengamati, berpikir, memodelkan, mensimulasikan, menganalisis, merancang, dan mensintesis komponen, fungsi, koneksi, struktur, keterkaitan, dan dinamika lintas disiplin, fungsi, organisasi, orang, tren, dan budaya dengan cara yang mengarah pada intervensi masalah yang berwawasan luas untuk mencapai solusi yang selaras dengan perkembangan mental yang berkelanjutan.
Ciri khas dari ST adalah:
- lambat
- hasilnya akurat
- dipengaruhi PS
- cermat
- logis
2. Heuristic Thinking (HT), yaitu jalan pintas mental yang memungkinkan seseorang untuk membuat keputusan, memberikan penilaian, atau memecahkan masalah dengan cepat dan dengan upaya mental yang minimal.
Ciri khas HT adalah:
- cepat
- terkadang hasilnya bias
- dipengaruhi PBS
- sambil lalu
- tidak akurat
- emosional
Jika mau dibahas lebih mendalam lagi HT sendiri terbagi 2, yaitu:
a. Heuristik keterwakilan (representative heuristic) adalah sebuah strategi dalam melakukan penilaian berdasarkan tingkat kemiripan suatu stimuli atau peristiwa dengan stimuli, peristiwa atau kategori lainnya yang berhubungan dengan stimuli yang dibandingkan.
Dengan kata lain, seseorang yang melakukan heuristik keterwakilan berpikir bahwa jika seseorang atau sesuatu memiliki banyak ciri-ciri yang sama dengan suatu kelompok orang atau benda, maka terdapat banyak kemungkinan bahwa seseorang atau sesuatu tersebut adalah bagian dari kelompok tersebut.
Contoh:
Apabila ada seseorang yang memakai sorban dan baju putih, berbicara santun dan sering pergi ke masjid untuk memberikan ceramah, tanpa berpikir panjang, masyarakat dengan mudah akan berpikir bahwa orang tersebut adalah ustadz atau kyai
Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh beberapa terdakwa yang sedang menjalani pengadilan. Mereka memakai aparel yang mirip dengan harapan (PBS) para hakim seolah sedang berhadapan dengan orang baik, bukan penjahat.
b. Heuristik ketersediaan (availability heuristic) adalah sebuah strategi untuk membuat keputusan berdasarkan kemudahan suatu informasi tertentu muncul dalam pikiran.
Hal ini berarti, semakin mudah informasi ditangkap dan diingat, maka semakin besar pengaruhnya bagi seseorang untuk mengambil keputusan. Selain itu, informasi yang didapat biasanya berasal dari paparan yang bahkan tidak disadari telah diproses oleh pikiran bawah sadar orang tersebut dan seringnya informasi-informasi serupa diulang.
Contoh:
Iklan yang makin sering muncul akan makin laku produknya. Bahkan ada strategi marketing pemasang iklan di TV swasta yang hanya memiliki durasi 10 detik namun tayang 3x, dibanding membuat materi iklan sepanjang 30 detik namun hanya tayang sekali.
***
Sahabatku yang berbahagia, dengan memahami sistem berpikir manusia seperti ini, maka sebagai seorang hipnoterapis saya jadi semakin mengerti kapan saya mesti memberikan sugesti, dan kapan saya hanya sekedar ngobrol saja dengan klien saya.
Selama klien masih berada dalam tataran ST, maka sehebat apapun sugesti yang diberikan hanya akan dianalisis dan tidak akan mampu menembus PBS klien. Maka dibutuhkan keahlian memaparkan metafora (story telling) agar sistem berpikir klien bergeser menuju ke HT terlebih dahulu, sebelum kita memberikan sugesti.
Rupanya para praktisi pemasaran juga sudah lama memanfaatkan pemahaman psikologis ini dalam marketing. Mungkin Anda pernah berbelanja di mal dan melihat sebuah promo yang sangat menarik.
Sebuah baju dibandrol dengan harga Rp 80 ribu, namun cukup dibayar Rp 150 ribu jika membeli 3 baju. Saat Anda melihat promo tersebut, tetiba saja cara berpikir Anda pindah ke HT. Cepat, emosional, dan sambil lalu Anda akan membeli 3 baju. Sampai di rumah baju yang Anda pakai hanya 1, yang 2 masih terlipat dengan rapi.
Betul apa betul?
Pemahaman mengenai HT ini juga yang membuat setiap pameran mobil selalu dipenuhi oleh cewek cantik berpakaian seksi yang bertugas menjaga stand pameran. Jika menggunakan pendekatan ST, mestinya yang tepat menjaga stand tersebut adalah para montir pria yang ahli mesin!
Betul apa betul?
Kenapa demikian?
Dengan dipajangnya cewek cantik nan seksi itu maka diharapkan saat melihat mereka, imajinasi pengunjung langsung melayang dan mengasosiasikan keseksian cewek tersebut dengan mobil yang dijaganya.
Atau minimal ada imajinasi di benak para pengunjung, "Ah, pasti menyenangkan kalau bisa menungganginya"
Betul apa betul!
Tabik
-haridewa-
The Story Teller Therapist
Happy Counselor