People come into Therapy for experience, not for information
*Ericksonian Confusing Style*
Suatu hari ada orang gagap datang melamar untuk menjadi salesman buku
Gagap: “Pe… perr… per… misi…”
Boss: “Ada perlu apa nih Pak?”
Gagap: “S… ss… saya… mem… mmmau mme… lammmarrrr ja… ja… jadi sales Pak.”
Boss: “Yang normal, cakep dan cantik aja enggak bisa ngejualnya! Apa kamu yakin bisa jadi salesman??”
Gagap: “Bbb… bi… bisa Pak,”
Boss: “Okay… silahkan…”
Esok harinya, ternyata enggak sampai setengah hari, terjual 10 buku. Dikasih 20 buku, terjual semuanya. Dan begitu seterusnya sampai buku tersebut menjadi best seller.
Pada malam resepsi penghormatan, sampailah waktu si gagap memberikan rahasia menjual buku tersebut.
Boss: “Apa sih rahasiamu… kok bisa sampai best seller? (penuh tanda tanya).
Gagap: “Ss… ssederha… ha… na Pak, ss… saya cu… cu… sa… saya… cuman… tt… ta… tanya ssaja ke cal… cal… calon pembe…linya… An… anda mmau be… bbb… beli… bu… buku ini atau… mma… mmau… ss… sa… saaa ya ya… BA… BACA… Iiin??
***
Sahabat pembelajar yang berbahagia, saya yakin Anda bisa membayangkan seandainya salesman gagap tadi tetiba saja sudah ada di depan rumah Anda. Bisa jadi Anda juga akan memilih membeli bukunya, daripada mendengarkan dia membacanya dengan tergagap-gagap, hehehe.
Meskipun kisah di atas hanyalah sebuah rekaan belaka, namun sebenarnya ada pembelajaran keren yang bisa kita ambil.
Setelah sekian lama menggeluti dunia hipnosis, maka saya semakin paham dan yakin bahwa perpindahan pikiran sadar menuju ke pikiran bawah sadar adalah sebuah fenomena yang sangat ilmiah dan alamiah. Semua orang mengalaminya dan bisa memandu orang lain untuk mengakses pikiran bawah sadarnya.
Salah satu teknik yang ampuh adalah confusing atau membuat suyet bingung, kemudian berikan mereka pilihan yang lebih menyenangkan. Anekdot di atas bisa mewakili teknik confusing ini dengan cerdas.
***
Sahabat pembelajar yang berbahagia, salah satu pakar hipnosis yang diakui dunia adalah Milton Erickson. Dia juga sangat piawai dalam menggunakan teknik confusing ini untuk melakukan intervensi kepada kliennya.
Dikisahkan suatu hari Erickson sedang mengajar beberapa murid di rumahnya. Saat itu dia sedang menjelaskan mengenai perbedaan antara direct suggestion dan indirect suggestion.
Seorang peserta mengajukan pertanyaan, berkenaan dengan kebiasaan dirinya menunda melakukan olah raga. Bagaimana solusinya, direct atau indirect?
Setelah mengambil jeda sejenak, dengan santai dan pelahan (memang gayanya seperti itu di masa tuanya) Erickson menjawab bahwa penggunanya direct dan indirect suggestion itu adalah optional. Jika klien bisa diberi direct suggestion maka tidak perlu repot menggunakan indirect suggestion yang biasanya lebih panjang dan kompleks.
Anda mungkin masih belum paham mengenai pengendali diri Anda. Bagian pikiran mana sebenarnya yang mengontrol kebiasaan, dan bagian mana yang mampu memulainya. Maka saran saya mulailah kenali diri Anda dengan baik, lengkap dengan faktor pemicu perilaku tersebut.
Kenapa Anda perlu melakukan hal tersebut? Sangat simple. Karena Anda memiliki 2 jenis pikiran. Pikiran Sadar (PS) dan Pikiran Bawah Sadar (PBS). Tapi terkadang terjadi missunderstanding antara pemahaman PS dan PBS. Kadang Anda memutarbalikkan fakta bahwa PS adalah PBS. Atau malah sebaliknya, PBS Anda bilang itu PS.
Belum lagi salah kaprah yang dilakukan PS terhadap PBS secara semena-mena atau sebaliknya. PBS melakukan salah kaprah kepada PS.
Namun apapun itu, solusinya sederhana saja sebenarnya, yaitu Anda mulai OR sekarang. Atau perlu saya jelaskan lagi fenomena tadi?
Sang murid tadi terbengong-bengong mendengar jawaban Erickson, kemudian bergumam pelan, "Sepertinya memang sudah saatnya saya melakukan OR dengan rutin sekarang"
Cerdas khan cara Erickson mempengaruhi kliennya?
Mau tahu apalagi kecakapan wicara Erickson yang sangat fenomenal itu?
Join saja di kelas online How to Speak Ericksonian yang akan digelar pada:
TANGGAL: *25-29 OCT 2021*
Jam 19.00-22.00 WIB
KONTAK PENDAFTARAN:
wa.me/628179039372
Terimakasih
LKP CAFE THERAPY
