NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

Empowering Belief

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

Empowering Belief

27/10/21


Dalam setiap pelatihan yang saya ampu, baik itu NLP atau hipnosis, selalu saja ada keajaiban yang terjadi. 

Beberapa tahun yang lalu ada seorang peserta pelatihan hipnosis-hipnoterapi, anak muda yang penuh semangat, yang mampu melihat tembus pandang dalam 99% eksperimen yang kami lakukan. 

Selain berhasil menembus beberapa kertas warna yang ditutup karton, melihat kartu ESP (Extra Sensory Perception) yang diletakkan terbalik, dia juga berhasil melihat tembus ke dalam organ tubuh yang bermasalah. Padahal teknik yang digunakan kepada anak muda ini sama saja dengan teknik yang saya terapkan kepada peserta lain. 

Menyadari kemampuan ajaib yang dimilikinya, tentu saja kepercayaan diri anak muda ini meningkat sangat drastis, bahkan beberapa waktu pasca pelatihan, dia pamit untuk mengadu nasib menjadi TKI di Jepang. 

Baru-baru ini dalam sebuah pelatihan online Basic NLP, terjadi keajaiban juga kepada seorang peserta setelah proses pemanggilan si jenius dalam dirinya berhasil. Peserta yang notabene seorang ibu muda ini merasakan banyak kemudahan yang dia peroleh melalui bantuan si jenius ini. 

Mulai dari mengetuk pintu hati tetangga agar mengembalikan barang yang dipinjamnya, melakukan konseling sederhana, berhasil closing penjualan beberapa produk, sampai berhasil membantu melakukan terapi terhadap klien yang memiliki gangguan fisik. 

Menyadari keajaiban yang terjadi, beberapa peserta bertanya kepada saya, apakah kemampuan masing-masing orang berbeda dalam mempelajari keilmuan ini? 

Anda semua tentu juga ingin tahu jawabannya bukan? 

Mau tau aja, atau mau tau banget? 😊

Well, begini kawan. Setiap manusia dilahirkan ke dunia dengan bekal yang sama dari Sang Pencipta. 

Dia adalah Sang Maha Pengasih dan tidak pernah pilih kasih. Waktu yang tersedia untuk kita semua adalah sama, yaitu 24 jam sehari. Bahkan orang paling cerdas di dunia, yaitu Einstein pun tidak sanggup untuk menciptakan tambahan waktu meski hanya sepersekian detik. 

Dan tahukah Anda, volume otak yang diberikan kepada Einstein pun sama dengan besaran otak yang kita miliki. 

Kalau kemampuan dan fasilitas yang disediakan alam semesta (baca: Allah) kepada kita setara, lalu kenapa ada orang yang memiliki prestasi lebih, ada yang biasa saja, bahkan ada yang merasa gagal? 

Jawabannya sederhana saja Kawan, yang membedakan kelompok berprestasi, biasa atau gagal tadi hanyalah 'keyakinan' mereka. 

Apakah ini artinya ada pihak yang yakin dan ada pihak yang tidak yakin? 

Oo, tentu tidak! Semua orang memiliki keyakinan, hanya saja arahnya yang kadang berbeda. Sebagian orang yakin bahwa mereka bakal sukses, sementara sebagian lainnya yakin bahwa mereka pasti gagal! 

Keyakinan untuk sukses biasa disebut empowering belief, sementara keyakinan untuk gagal disebut limiting belief. 

Anggap saja yang yakin sukses itu arahnya ke kanan, sementara yang yakin gagal itu arahnya ke kiri. Ke mana pun arah yang dituju, kita tetap harus mengeluarkan energi. Seandainya saja besaran usaha yang dikeluarkan untuk sukses tadi 100 joule, maka tahukah Anda bahwa besaran usaha yang Anda keluarkan untuk gagal tadi juga 100 joule. Arahnya saja yang berbeda! 

Ketika Anda yakin bakal sukses, maka meskipun terdapat ribuan pintu yang tertutup di depan Anda, maka Anda akan berjuang untuk membukanya satu per satu. 

Demikian sebaliknya, ketika Anda yakin bakal gagal, meskipun ada 1000 pintu yang terbuka, maka buru-buru Anda menutupnya satu per satu. 

Bukankah energi yang dibutuhkan untuk menutup 1000 pintu sama besarnya dengan energi yang dibutuhkan untuk membuka 1000 pintu? 

Nah, jika Anda sudah jelas mengenai analogi ini, maka pilihan ada di tangan Anda. Mau diarahkan ke mana energi Anda tadi. 

Kiri atau kanan? 
Gagal atau sukses? 

Tabik
-haridewa-
The Story Teller Therapist 
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang