NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

CHANGELESS CORE

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

CHANGELESS CORE

01/09/21
People can't live with change if there's not a changeless core inside them
(Stephen R. Covey)

Orang tidak bisa bertahan dalam perubahan jika tidak ada inti yang tidak berubah di dalam diri mereka.

Mungkin sebagian dari Anda agak bingung dengan statemen Covey di atas. Statemen tadi saya dapatkan ketika membaca ulang buku Seven Habits Highly Effective People yang legendaris itu. Apa sih maksud Covey bermain kata perubahan di atas? Dan apa pula sebenarnya yang dimaksud dengan 'changeless core' tadi? 

Well, kita bedah frasa changeless core dulu ya Kawan. 

Dunia berubah begitu cepat. Segala sesuatu yang dekade lalu belum ada, bisa jadi sekarang sudah menjadi barang jamak dalam kehidupan kita. Misal handphone, internet, ojek online, atau sekedar cashless payment. 

Tak perlu membahas dekade, saking cepatnya perubahan terjadi, ditambah tragedi pandemi ini, kita bisa tercengang pada kondisi tetangga kita yang kemarin sehat bugar, dan pagi tadi dinyatakan almarhum. 

Tentu kita juga sudah sering mendengar pepatah lama, satu-satunya hal yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. 

Dalam bukunya tadi Covey menyarankan agar kita berfokus pada kebutuhan untuk memiliki inti yang tidak berubah (changeless core) sehingga kita dapat menyelaraskan diri dengan perubahan dan tren dalam arus perubahan tersebut. Orang-orang yang tidak memiliki chengeless core sering kali berada di bawah pengaruh semua perubahan ini. Mereka diterpa dan diombang-ambingkan oleh setiap angin kebijakan, bahkan oleh kabar hoax yang kian massive menerpa pikiran kita. 

Orang-orang itu gampang terganggu oleh apa-apa yang tiba-tiba muncul di permukaan dan menjadi trending topic, atau oleh apa saja yang sedang 'in' di media sosial. Mereka menjadi oportunistik dan melompat pada peluang situasional yang sangat menarik pada saat itu, bahkan jika itu berarti meninggalkan sesuatu yang sudah mereka rajut sejak lama. 

Dalam sebuah kesempatan memberikan sambutan pada wisudawan Stanford University, Steve Jobs juga menegaskan mengenai pentingnya memiliki changeless core ini. 

"Setiap pagi ketika bercermin, saya akan menanyakan kepada diri sendiri, seandainya hari ini adalah hari terakhir apakah saya tetap akan melakukan hal yang selama ini saya lakukan. Jika jawabannya adalah YA, dan tetap YA selama tiga hari berturut-turut. Itulah changeless core saya. Artinya saya sudah berada di jalan yang benar. Maka jika kalian ingin sukses di dunia bisnis, segera temukan changeless core kalian"

Berkaca pada Covey dan Jobs, saya juga mencari changeless core tadi. Dan setelah bertanya kepada diri sendiri serta merasakan nikmatnya melakukan beberapa aktifitas, akhirnya saya menemukannya. Bukan hanya 1, tapi ada 3, yaitu sharing, healing dan cooking! 

Maka setiap hari, saya akan selalu melakukan salah satu dari tiga hal tersebut. Itulah sebabnya saya membuat bisnis berupa Cafe Therapy. Dalam bisnis ini, saya bisa melampiaskan semua changeless core saya dengan leluasa. Saya memiliki jadwal training sepanjang tahun, meskipun tidak setiap hari ada kelas. Dan ketika jadwal mengajar saya sedang kosong, saya akan menuljs atau membuat video demi memenuhi hasrat sharing tadi. 

Saya juga memiliki jadwal konseling rutin sepanjang tahun, meski juga tidak setiap hari ada klien. Dan untunglah saya memiliki passion cooking, sehingga setiap hari saya tetap bisa memenuhi kebutuhan changeless core tadi. Saya sangat senang memasak apa saja sesuai pesanan anak dan istri saya. 

Alhamdulillah, hari ini saya sangat beruntung, karena 3 changeless core saya berkumpul menjadi satu. Saya ada janji dengan klien jam 13, kemudian lanjut IG live jam 15.30, sementara anak sulung sudah satu minggu minta dibuatkan mie ayam belum kesampaian. 

Maka jam 11 saya berangkat ke pasar untuk berbelanja bahan-bahan mie ayam. Dada ayam, jamur kancing, caisim, mie ayam curah, lengkap dengan bakso curah dan beberapa bumbu dasar saya dapatkan dengan cepat, karena sudah hapal lokasinya. 
Dibantu oleh dua anak gadis, saya mulai meracik menu favorit anak-anak tersebut. 

Tak terasa waktu sudah menginjak jam 12.30, maka saya tinggalkan anak gadis saya untuk melanjutkan sesi cooking day tadi. Saya meluncur ke sebuah Cafe yang sudah disepakati dengan klien saya. 

Situasi yang dihadapi adalah ketakutan terhadap jarum suntik, sehingga belum sempat vaksin sampai sekarang. Sambil makan siang, saya melakukan pendalaman kondisi yang dihadapi klien tersebut. Dan rupanya bukan jarum suntik yang ditakuti, melainkan suasana ketika disuntik yang membuat klien tadi jerih. 

Dengan teknik Optimizing Object Imagery Therapy, saya berhasil menurunkan tingkat traumatik klien dari angka 9 ke angka 6. Kemudian saya lanjutkan dengan colapsing anchier, yang langsung membawa kondisi traumatik ke angka 4. 

Selanjutnya, saya bekali klien dengan teknik mindful breathing dan mindful walking untuk dipraktekan dalam perjalanan pulang. Dan alhamdulillah dalam perjalanan pulang klien langsung menuju Prodia untuk medical check up, bukan sekedar vaksin, karena seumur hidup, dia belum pernah melakukan medical check up. Wow! 

Maka sore tadi pengalaman ini juga langsung saya share ketika melakukan siaran langsung via instagram. Ditemani Mbak Nina Marlina sebagai host, kami membahas hubungan happiness dan mindfulness. Dan ternyata salah satu manfaat mendalami mindfullness adalah menemukan changeless core. 

Ingin menemukan changeless core yang juga bisa menuntun Anda mendapatkan kebahagiaan? Join saja di kelas *Find The Happiness in YOU thru Mindfulness*. 
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang