NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

FINDING OHANA

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

FINDING OHANA

06/04/21
Bulan Januari 2021, Netflix melansir sebuah film keluarga yang menurut saya sangat bagus. Judulnya adalah Finding Ohana. Dalam Bahasa Hawaii, Ohana artinya adalah keluarga. Dan yang namanya keluarga, maka tidak ada satu anggota keluarga yang boleh tertinggal, atau terpisah. Mengambil lokasi set langsung dari Hawaii, film ini juga memiliki banyak unsur budaya asli Hawaii yang secara visual dapat menjadi wawasan tambahan bagi para penontonnya.

Finding ‘Ohana adalah film petualangan yang dibuat dengan apik, asyik dan bisa menjadi tontonan yang mendidik untuk anak-anak. Film ini menyajikan aksi logis, drama yang sederhana, serta komedi ringan yang dapat ditonton bersama keluarga.

Bagaimana transformasi Pili dan Ioane, kakak beradik yang selalu tak akur menjadi semakin dekat dan saling ‘menjaga’ dalam sebuah perjalanan berbahaya, dapat menjadi sebuah inspirasi untuk memperbaiki sebuah hubungan persaudaraan yang renggang yang banyak dialami remaja masa kini.

Ioane (Alex Aiono) dan Pili (Kea Peahu) merupakan kakak beradik yang lahir dan dibesarkan di Brooklyn, New York. Meskipun ayah dan ibu mereka berasal dari Hawaii, Ioane dan Pili hampir tidak pernah menghabiskan waktu di sana. Jelang liburan musim panas, Leilani (Kelly Hu) mulai merencanakan perjalanan ke kampung halaman bersama anak-anaknya.

Meskipun tahu akan bosan, namun Ioane dan Pili tidak punya pilihan lain kecuali mengikuti kemauan ibunya, dengan alasan menjenguk kakek mereka yang sedang sakit. Di Hawaii mereka tinggal di rumah besar Kakek Kimo (Branscombe Richmond). Di sana mereka mendapatkan teman baru bernama Casper (Owen Vaccaro).

Pertualangan mereka dimulai saat Pili menemukan sebuah buku catatan milik Monks (Ricky Garcia) di dalam bis tua. Menurut penuturan Casper, Monks merupakan seorang pelaut hebat asal Peru. Dari buku itu tertulis bahwa ada peti harta karun di pulau tersebut. Satu-satunya petunjuk yang mereka miliki adalah liontin emas Pili pemberian sang kakek. Jiwa petualang Pili membara karena jika ia berhasil menemukan harta tersebut, beberapa masalah seperti tunggakan pajak rumah Kakek Kimo dapat terlunasi.

Berangkatlah mereka untuk mencari harta karun yang dimaksudkan itu. Berbekal peta dan liontin, mereka mulai menelusuri perjalanan epik yang seru namun berbahaya. Mengetahui bahwa adiknya yang bodoh pergi mencari harta karun sendirian, Ioane bergegas menyusulnya bersama dengan kakak dari Casper, Hana (Lindsay Garcia). Alih-alih menyelamatkan sang adik, mereka malah ikut terjebak di dalam gua gunung dan terpaksa melanjutkan perjalanan mencari harta tersembunyi.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari generasi baru film pemburu harta karun ini, terutama dalam unsur memperkenalkan budaya Hawaii. Selain memperkenalkan budaya lokal setempat, lokasi eksotis yang ada di kepulaian itu, beserta bahasa-nya, “Finding ‘Ohana” juga mengangkat mitos legenda pelaut Peruvian dan Night Marcher (hantu ksatria Hawaii) yang bertugas melindungi makam atau apapun yang dirasa penting bagi penduduk asli Hawaii.

Film ini tak hanya menampilkan seberapa dekat, logis dan ‘nyata’-nya petualangan memburu harta karun dapat diikuti oleh seorang anak, namun juga menyajikan bentuk dari sebuah kesetiaan dari penduduk lokal, perihal menjaga warisan budaya-nya secara turun temurun, hingga generasi masa kini memiliki rasa memiliki, bangga dan nyaman dengan kampung halamannya sendiri.
Saya tidak akan menceritakan ending yang pastinya seru dari film ini, namun saya justru terpikat dengan budaya Hawaii yang sangat menghargai sesama manusia, alam, dan Tuhan. Hal ini tergambar pada bagaimana mereka sangat respek terhadap hutan, laut, bahkan terhadap kuburan nenek moyang mereka. Rasa saling menghargai terhadap manusia sangat kentara pada budaya ho’oponopono.

Dalam bahasa Hawaii, Ho’o  berarti “menyebabkan” dan Ponopono berarti “kesempurnaan”. Sehingga bisa kita artikan secara sederhana bahwa Ho’oponopono adalah suatu proses yang bisa menyebabkan kita pada kesempurnaan dengan cara memperbaiki atau meralat kekeliruan. Menurut orang Hawaii kuno, kekeliruan muncul dari pikiran yang tercemari oleh kenangan-kenangan menyakitkan di masa lalu. Kekeliruan ini juga yang menimbulkan ketidakseimbangan, bahkan bisa menimbulkan penyakit.

Ketika Ioane mengganggu adiknya, Leilani langsung menyuruhnya untuk melakukan ho’oponopono, meski kepada adiknya. Meskipun hanya melalui sebuah film, baru kali ini saya melihat ritual teknik ajaib ini dilakukan oleh orang Hawaii asli. Dan mereka tidak hanya mengucapkan 4 magical words-nya, namun didukung juga dengan ketulusan tingkat tinggi yang terlihat dengan saling menyentuhkan dahi mereka. Saya jadi teringat teori psikologi positif-nya Prof. Martin Seligmen yang menyatakan bahwa perilaku terimakasih, maaf serta tolong hanya akan efektif dan sempurna jika telah mengandung 2T, yaitu Tulus dan nyatakan Topiknya. 

Apalagi ketika menjelang akhir film, Leilani dan Kakek Kimo melakukan ritual ini dengan Bahasa Hawaii, terasa sangat syahdu dan membuat penonton ikut merasakan kehebatan teknik ajaib ini.
 
• E kala mai iaʻu ua haʻalele wau iā ʻoe (Saya menyesal karena telah meninggalkanmu)
• E kala mai iaʻu no ka hoʻopiʻi ʻana aku iā ʻoe no ke kumu o koʻu mehameha (Maafkan saya karena menyalahkanmu sebagai penyebab kesendirianku)
• Mahalo, ʻoluʻolu e ʻae hou iaʻu (Terimakasih masih bersedia menerimaku lagi)
• Aloha au iā ʻoe, e like me ʻoe (Aku sayang ayah, seperti apa adanya ayah)
 
Jika Anda ingin ikut mencoba teknik ini, berikut saya sarikan dari 101 dot mind dotcom, ritual sederhananya: 

1. I’m Sorry
Konsep di bagian I’m sorry ini adalah mengambil tanggung jawab pribadi. Kita bertanggung jawab penuh terhadap segala hal yang ada di pikiran kita. Bahkan yang sepertinya terjadi di luar sana, sebenarnya berasal dari pikiran kita. Bagian I’m sorry ini biasanya terasa berat, karena kita biasanya tidak mudah untuk mengakui dan menerima tanggung jawab atas apa yang terjadi di pikiran kita maupun di luar sana. Hanya saja, perlu kita sadari bahwa kita adalah manusia yang tak lepas dari kesalahan baik yang disengaja maupun tidak.

So, cobalah untuk mengakui dan menerima tanggung jawab Anda. Mintalah maaf pada diri Anda, pada orang-orang yang Anda sayangi dan orang-orang yang peduli pada Anda, minta maaflah terhadap kejadian yang telah Anda sebabkan baik itu disengaja maupun tidak.

2. Please Forgive Me
Bagian kedua yaitu “Please Forgive Me” ini bersifat penekanan. Tak peduli pada siapa diri Anda meminta maaf. Lakukanlah, mintalah maaf! Apalagi jika Anda menyadari penyesalan yang ada di bagian I’m sorry tadi.

3. Thank You
Berterimakasihlah; Tak perlu dipikirkan pada siapa atau apa Anda berterimakasih. Berterimakasihlah pada Tuhan, berterimakasihlah pada semesta, berterimakasihlah pada diri Anda sendiri, pada orang di sekitar Anda. Berterimakasihlah untuk apapun dan siapapun yang telah bersedia memaafkan Anda.

4. I Love You
Ungkapkan rasa cinta Anda. Katakan pada Tuhan, pada semesta, pada tubuh Anda, pada pikiran Anda, bahkan hal-hal yang sedang menjadi tantangan Anda. Katakan berulang kali hingga Anda bisa meresapi dan merasakannya.

Cuma itu? Yup benar kok cuma itu saja. Jadi jika sudah mengerti konsep dari script di atas, Anda bisa LANGSUNG PRAKTEK! 

Nikmati sensasinya.


BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang