Tahun 2009 saya
merasakan ada yang tidak beres dengan perut kanan bagian bawah. Seringkali di
pagi hari terasa nyeri seperti orang yang terkena penyakit maag. Rasa perih
seperti ditusuk-tusuk tadi makin menjadi ketika saya berkendara dan melewati
polisi tidur atau jalanan yang bergelombang. Ketika serangan itu tiba, tidak ada
sepotongpun makanan yang bisa masuk lambung saya. Hal ini
membuat saya makin yakin bahwa saya terkena penyakit maag kronis. Namun anehnya ketika saya
melakukan kontrol ke dokter gastrologi, ternyata kondisi lambung saya baik-baik
saja. Kecurigaan saya beralih ke hernia, karena rasa nyeri itu masih timbul
tenggelam menghantui hidup ini. Meski saya tahu bahwa hernia bukan penyakit keturunan,
namun saya sadar bahwa bapak juga mengidap
penyakit ini. Selama hampir setahun rasa nyeri ini sering mengganggu aktifitas saya. Pernah suatu
kali ketika sedang memberikan pelatihan, di tengah sesi, saya terpaksa
minta digantikan oleh rekan saya, karena rasa nyeri itu
sudah tak tertahankan lagi. Saya harus berbaring di belakang stage untuk melakukan relaksasi
dan terapi reiki guna menghilangkan rasa nyeri tadi. Pernah juga, saya
mengikuti meeting persiapan sebuah event sambil
setengah tiduran saking tidak kuatnya menahan nyeri yang ujung-ujungnya sampai
membuat saya muntah-muntah di lokasi meeting. Betapa sangat terganggunya
aktifitas saya saat itu.
Puncak dari
semua penderitaan itu terjadi pada hari jumat, tanggal 9 Desember 2009. Sejak
pagi kondisi badan ini memang kurang fit, ditambah rasa nyeri
yang timbul tenggelam masih menyertai perjalanan ke kantor. Saat shalat jumat
rasa nyeri itu betul-betul sudah sangat mengganggu. Bahkan nyaris membuat saya membatalkan
shalat mingguan itu. Begitu selesai salam saya langsung tersungkur karena sudah
tidak kuat lagi menahan sakitnya. Sakitnya itu betul-betul di sini (di perut
kanan bagian bawah), uhuks. Karena sudah tidak kuat membawa mobil sendiri, akhirnya saya
pulang diantar teman kantor dan langsung dibawa ke RS Azra Bogor. Setelah
diperiksa dengan seksama di RS Azra menggunakan USG dan rontgen berkali-kali
maka ketahuan bahwa ternyata ada batu ginjal sepanjang 1,5 cm dengan diameter 4
mm yang ‘nyangkut’ di saluran kemih (ureter).
Pantas saja rasanya
nyeri tak terperikan. Bayangkan saja saluran kemih yang menyerupai selang karet
pentil sepeda dengan lapisan mukosa yang sangat lembut itu dijejali dengan
batuan karst (kapur) yang bergerigi tajam. Cuma semalam saya bersedia untuk
‘dipaksa’ opname, karena setelah diberikan muscle relaxant, nyeri itu
sudah sirna. Dokter urolog memberikan resep obat herbal yang lumayan terkenal
untuk memecah batu yang ada di ureter tersebut. Setelah mengetahui gangguan
yang saya derita, maka saya kemudian mencari informasi pengobatan terbaik untuk
batu ginjal. Hasilnya, rata-rata saran yang saya terima adalah jalan operasi.
Wew, membayangkan meja operasi saja sudah membuat nyeri itu bertambah parah,
apalagi menjalaninya.
Sambil mencari-cari
informasi jalan alternative untuk mengobati penyakit ini, saya teringat pada
pembelajaran NLP yang menyatakan bahwa soul,
mind and body is connected. Apa maksud dari presuposisi tersebut? Ternyata
jiwa dan pikiran kita saling memengaruhi tubuh kita. Dan hal ini bersifat vice
versa (timbal balik). Contoh yang paling sederhana adalah ketika hati (jiwa)
kita sedang gembira, maka pikiran menjadi jernih dan metastase (implikasi)-nya
adalah bibir (body) kita akan membentuk sebuah senyuman. Nah karena hal ini
bersifat vice versa, artinya ketika hati kita sedang gundah gulana, bermuram
durja, untuk mendapatkan hati yang gembira dan pikiran jernih maka body (bibir)
kita harus dibuat semirip mungkin dengan bentuk bibir ketika senyum. Anda tentu
berargumen, “Lha wong lagi galau, sedih kok disuruh senyum?”. Wait a minute, saya tidak menyuruh Anda
tersenyum, hanya membentuk fisiologis bibir Anda seperti orang tersenyum. Dan
tips termudah membentuk lengkungan menghadap ke atas (seperti emoticon smile)
adalah dengan menggigit batang pensil, pulpen atau sumpit secara horisontal. Lakukan hal ini
selama minimal 2 (dua) menit, dan rasakan perubahan yang terjadi pada state (mind)
dan hati (soul) Anda.
Satu lagi pemahaman
muncul ketika mempelajari hipnosis. Bisa dikatakan hal terpenting dalam ilmu hipnosis adalah
kemampuan imajinasi. Barang siapa yang berhasil membuat imajinasi dari hal yang
mereka inginkan, maka mereka akan berhasil mendapatkan realitasnya. Hal ini
terjadi karena pikiran kita pada dasarnya tidak mampu membedakan imajinasi dan
realitas. Seringkali kita ikut menangis ketika menonton sinetron sedih. Atau
penonton menjadi benci kepada pemain sinetron yang antagonis. Padahal watak
aktris aslinya bisa jadi tidak seperti watak tokoh di sinetron tersebut.
Berbekal dari
pemahaman-pemahaman tersebut, maka saya melakukan eksperimen
untuk menyembuhkan diri saya sendiri. Saya berani melakukan eksperimen
ini karena saya sudah mempelajari posisi tepat batu ginjal itu dari hasil USG
dan Rontgen, yaitu sudah berada di pangkal ureter (saluran kemih), bukan di
dalam ginjal lagi. Singkat kata dalam waktu relatif singkat, yaitu selama dua minggu
batu tersebut berhasil dikeluarkan. Tanpa darah dan tanpa rasa sakit
sedikitpun. Ketika saya kembali memeriksakan kondisi saya
ke RS Azra, dokternya cuma bisa terbengong-bengong melihat hasil USG dan rontgen
ureter kanan saya yang terlihat bersih dari bercak hitam sedikitpun yang
artinya batu ginjal saya telah keluar dengan sempurna. Dia heran karena tidak
melihat adanya tanda-tanda laser ataupun bekas pembedahan di perut saya. Saya
memilih tersenyum simpul saja dan tidak memberitahu dokter tadi bagaimana cara
batu ginjal saya keluar. Saya yakin, kalaupun saya ceritakan dia juga belum
tentu percaya dengan cerita saya.
Well, Anda tentu
penasaran bagaimana cara saya mengeluarkan batu ginjal tersebut. Ada
beberapa treatment yang saya lakukan dengan sangat disiplin selama 2 minggu
itu, yaitu:
A.
Minum air putih lebih banyak dari sebelumnya, minimal
2 liter per hari
B.
Shalat tahajud setiap malam
C.
EFT (Emotion Freedom Techniques)
D.
Self-Hypnosis
Sahabat pembelajar yang berbahagia, saya akan share dengan rinci langkah C dan D saja, karena saya yakin langkah A dan B dengan mudah bisa Anda lakukan.
EFT (Emotion Freedom Techniques)
Emotional Freedom Techniques (EFT) adalah serangkaian
metode yang berorientasi pada sistem energi tubuh, untuk melepaskan individu
dari gangguan emosional dan fisik. EFT
bekerja berdasarkan prinsip berikut:
"The cause of all negative emotions is a
disruption in the body's energy system."
Emosi negatif yang dialami oleh individu umumnya
diawali dengan representasi internal yang buruk. Kondisi ini berlanjut oleh
gangguan pada sistem energi tubuh. EFT sangat efektif untuk merestorasi sistem
energi tubuh.
Penemu EFT adalah Gary Craig. Gary Craig seorang insinyur dari Stanford University merupakan murid Dr. Roger Callahan yang menemukan Callahan Technique atau Thought Field Therapy (TFT), walaupun sangat spektakuler hasilnya, tetapi cukup rumit bagi orang awam. Untuk menguasainya diperlukan training yang tidak mudah dan tidak murah.
Dari Gary Craig, istilah EFT dilahirkan. Ia menyederhanakan TFT hingga menjadi teknik yang lebih mudah tetapi tetap efektif hasilnya. Gary telah menguji efektivitas EFT, secara ekstensif secara sistematis, mudah dicerna dan dipraktikkan
Metode alternatif ini dibagi menjadi lima langkah
berikut:
1. Kenali situasi Anda
Pertama-tama, Anda harus tahu dulu situasi yang sedang
Anda alami dan ingin Anda ubah atau selesaikan. Ini akan menjadi fokus utama
Anda saat melakukan terapi. Itulah sebabnya kenapa saya melakukan rontgen dan
USG sebelumnya.
2. Tentukan intensitas masalah
Setelah itu, tentukan intensitas situasi yang hendak
Anda atasi dengan memberi nilai pada skala 1-10. Misalnya, jika situasi yang
Anda hadapi terasa sangat berat, Anda bisa memberikannya nilai 10 atau bahkan
lebih. Langkah ini akan membantu Anda untuk melihat apakah terapi ini efektif
atau tidak.
3. Tanamkan sugesti positif (Set up)
Sebelum melakukan EFT tapping, tanamkan sugesti positif dalam diri Anda sambil mengetuk titik karate chop. Titik ini berada di tengah-tengah sisi tangan bagian luar yang berdaging (di bagian bawah kelingking – lihat gambar). Menurut saya, langkah set up ini merupakan sebuah langkah yang sangat penting, karena di sinilah momen kita berserah kepada Sang Penyembuh. Kalimat yang Anda gunakan harus berhubungan dengan situasi yang hendak Anda atasi.
Syarat kalimat set up adalah sbb:
- Declare the situation (Curhatkan situasi kita)
- Let it go, let it God (Ikhlaskan)
- We deserve to have healthy life (Semua orang berhak hidup sehat)
- Begin with the end of mind (Visualisasi situasi yang diinginkan)
- Gracefull to God (Bersyukur)
Contoh Set Up saya
sbb :
- Ya Allah, di ginjal sebelah kanan ada batu. Sakit sekali rasanya. Kalau sedang kambuh bawah perut seperti ditusuk tusuk. Setiap kali makan rasanya mual. Perjalanan ke kantor menjadi sangat menyiksa.
- Tapi
saya sudah ikhlas kalau memang ini adalah bagian dari rencanaMu. Jadikanlah
ujian ini penggugur dosa dosaku Ya Rabb
- Kau
telah ciptakan kami sebagai makhluk yang paling sempurna, maka kami yakin bahwa
kami berhak untuk hidup lebih sehat. Maka sehatkanlah kami
- Ya
Allah, saya yakin dalam waktu dekat batu ginjal tadi bisa keluar, tanpa darah
dan tanpa rasa sakit.
- Terimakasih
Ya Allah, atas ijinMu dan atas KuasaMu, Engkau telah mengangkat penyakitku ini.
Aamiin.
Catatan:
- Curhatkan
sebanyak mungkin situasi yang sedang Anda alami sampai perasaan Anda menjadi
lebih lega. Ingat, curhat bukan mengeluh.
- Ikhlaskan
semua situasi Anda dengan sepenuh hati
- Buatlah
visualisasi serinci mungkin, bukan untuk mendikte Allah namun untuk memudahkah
Allah mengijabah doa kita
4. Tapping
Pada tahap ini, Anda mulai melakukan ketukan pada
titik-titik tertentu di tubuh sambil mengucapkan frase yang bersifat sugestif
yang lebih singkat secara berulang. Misal: “Ginjal saya sakit, saya ikhlas,
sembuhkan”
Urutan ketukan terapi EFT adalah sebagai berikut:
- Atas kepala bagian tengah
- Ujung alis yang berada di atas pangkal hidung
- Sudut luar mata
- Tulang di bawah mata
- Titik di antara hidung bagian bawah dan bibir bagian
atas
- Titik di antara dagu dan bibir bagian bawah
- Titik di dada atas (di pertemuan antara tulang dada,
tulang selangka, dan tulang rusuk pertama)
- Titik di sisi tubuh, kira-kira 10 cm di bawah ketiak
· Lihat gambar
Ketukan dilakukan dengan dua jari atau lebih. Ulangi ketukan sebanyak lima kali pada tiap titik.
5. Kembali periksa intensitas situasi Anda
Tentukan kembali intensitas masalah Anda dengan skala
0-10. Jika Anda belum merasakan perubahan yang berarti, ulangi proses terapi
hingga skala masalah mencapai angka 0.
***
SELF-HYPNOSIS
1. Cari tempat
yang nyaman dan lumayan hening untuk Anda melakukan self
hypnosis.
- Anda bisa
duduk di kursi yang memiliki sandaran kepala, atau berbaring di tempat tidur
dengan kepala di ganjal 2 atau 3 bantal sehingga posisi tubuh Anda mempunyai
sudut 20-30 derajat terhadap tempat tidur.
- Kalau Anda
memiliki music meditasi atau reiki atau jazz lembut akan sangat membantu proses
relaksasi Anda.
- Setelah semua
terasa tenang, silakan mulai menghitung mundur dari 10 ke 1, di mana setiap
hitungan mundur membuat Anda merasa makin relaks, makin tenang.
- Ketika Anda
sudah benar-benar berada dalam keheningan (perlu latihan beberapa kali sampai
mampu berada dalam kondisi ini), jagalah state ini, jangan sampai Anda
kebablasan tertidur.
- Segera
imajinasikan tangan Anda (sebaiknya tangan kanan), pelahan namun pasti menembus
lokasi seperti yang sudah ditunjukkan oleh USG dan Rontgen. Pelan saja tak
perlu terburu-buru. Dalam kasus saya karena lokasi batu sudah berada di saluran
kemih yang serupa dengan selang karet, maka yang saya lakukan adalah
‘memirit’ (jepit pangkal batu dengan jempol dan telunjuk, untuk kemudian dengan
lembut mendorongnya ke arah luar). Bayangkan saja Anda memasukkan sebutir
kacang ke dalam sedotan. Nah, bagaimana Anda mengeluarkannya?
7. Selama dua
minggu, saya lakukan hal ini setiap malam sebelum tidur dengan durasi
antara 30-45 menit, sampai terkadang saya ketiduran. Tentunya saya juga mengkonsumsi
air putih lebih dari 2 liter perhari demi membantu lancarnya pengeluaran batu
tadi.
8. Setiap hari
saya pantau lokasi batu itu dengan memijit-mijit lembut bagian bawah perut
saya. Dan anehnya batu itu memang bergeser. Pelahan namun pasti batu itu bergerak
menuju ke liang ‘maaf’ pipis saya.
9. Dua minggu
kemudian, saat maghrib, saya merasa sangat ingin pipis. Setiba di rumah, saya
langsung berlari menuju kamar mandi, dan mengejan dengan luar biasa untuk
mengeluarkan pipis yang terasa tidak terlalu lampias. Tiba-tiba seperti
layaknya orang orgasm, pipis saya menjadi lancar hampir menyemprot dan rasa
nyeri yang selama ini mendera lenyap, sirna tanpa bekas. Saya lihat di ujung
alat pipis saya menyangkut sebentuk batu karst dengan ukuran panjang 1,5 cm dan
diameter 4 mm. Subhanallah, benda ini yang selama ini menyiksa saya!
Alhamdulillah sejak
saat itu saya tidak pernah merasakan nyeri lagi di perut kanan bagian bawah
tadi. Ternyata benar presuposisi itu, bahwa soul, mind and body is connected.
Ketika saya berhasil mengimajinasikan tangan saya ‘memirit’ batu ginjal tadi
dari ureter, batunya memang ikut bergeser bersamaan dengan keyakinan tadi. Anda
boleh percaya, boleh juga tidak, nyatanya saya berhasil melakukannya. Saya
bercerita di sini bukan untuk sombong, namun hanya ingin berbagi sehingga
ketika ada di antara Anda yang mengalami penyakit yang sama dengan saya
bisa juga mencobanya.