NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

SEBENARNYA APA BEDA REFRAMING & NORMALIZING?

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

SEBENARNYA APA BEDA REFRAMING & NORMALIZING?

04/10/20



Sebagai seorang terapis, kita mesti sadar bahwa diri kita bukanlah dewa atau tuhan. Kita adalah pembimbing klien dalam rangka mengalami perubahan hidupnya. Namun ada kalanya sesuatu yang diinginkan untuk diubah, sebenarnya tidak bisa atau tidak perlu diubah. Dalam hal seperti ini maka dibutuhkan kecerdasan dan kepekaan terapis untuk menanganinya. Terapis tidak perlu menyediakan semua jawaban untuk klien, tapi terapis perlu menyediakan PEMBUKA KESADARAN untuk klien. 

Dari pengalaman saya, setidaknya ada 2 teknik ampuh untuk hal ini, yaitu:

1. Reframing 
Anda tentu sudah sering mendengar mengenai teknik membingkai ulang ini. Reframing bisa dilakukan dengan cara mengganti bingkai, meluaskan dan atau menggeser bingkai tersebut. Intinya adalah terjadinya persepsi baru pada sebuah situasi yang sedang dialami klien. Banyak kisah dan contoh metafora mengenai teknik ini. 

Salah satunya adalah mengenai seorang bankir yang menginginkan putrinya diterapi oleh Erickson agar menjadi anak penurut. Selama ini sang ayah merasa bahwa anaknya suka membangkang. Dengan santai Sang Maestro menyanggupinya, namun sebelum melakukan terapi, dia melakukan future pacing kepada sang ayah. 

Dia membuat skenario masa depan mengenai sang putri. Bahwa setelah berhasil diterapi dan menjadi penurut, maka suatu hari putri tersebut bertemu dengan pemuda tampan. Sebenarnya pemuda ini tidak tertarik kepada sang putri, namun kepada harta ayahnya. Karena putri bankir tersebut sudah menjadi seorang yang penurut, maka mudah saja pemuda jahat ini mengambil hatinya. 

Singkat cerita, mereka menikah. Setelah menikah semua usaha jahat pemuda mulai dijalankan untuk menguasai harta sang bankir. Bahkan di akhir cerita, ketika bankir itu sudah meninggal dunia, sang putri yang penurut itu kemudian dicampakkan sehingga menjadi gelandangan. 

Ketika Erickson selesai menceritakan skenario ini, dia bertanya apakah sang bankir tetap ingin dia melakukan terapi kepada putrinya. Tentu saja sang bankir menolak. Saat itulah Erickson mengatakan bahwa putrinya bukanlah seorang pembangkang, namun sedang belajar mempertahankan pendapatnya. Suatu saat keahlian itu akan bermanfaat untuk dirinya. End of session. 

2. Normalizing
Atau normalisasi. Apa bedanya dengan reframing? Serupa, namun tak sama. Normalisasi adalah memberikan situasi pembanding dengan situasi yang sedang dialami oleh klien, sehingga klien akhirnya merasa bahwa situasi yang sedang dialaminya adalah sebuah kondisi normal, bukan abnormal. 

Contoh 1:
Seorang kawan menceritakan tentang kondisi ibunya yang mengalami kegelisahan akibat covid. Sehingga ibu tersebut sering mengeluh kepada anaknya. Ketika tahu bahwa usia ibu kawan tadi sudah 75 tahun, maka saya ceritakan situasi tersebut juga terjadi kepada ibu saya yang usianya baru 70-an. Ini respon normal kok. Tugas kita sebagai anaknya adalah mendengarkan keluhannya sembari menenangkannya. Jadi kondisi seperti ini tidak perlu diterapi.

Contoh 2:
Seorang kawan yang juga trainer mengeluh karena akhir-akhir ini dia merasa cepat lelah ketika mengajar online. Padahal di awal pandemi dia termasuk trainer yang sangat bersemangat mengalami hal baru. Dia khawatir apakah ini gejala awal covid, atau keahliannya sudah menurun. 

Sederhana saja cara menetralisirnya, saya ceritakan kondisi saya yang juga pernah mengalami hal tersebut. Sebuah kejenuhan yang muncul akibat aktifitas yang monoton. Solusinya ya refreshing atau membuat kelas offline. Itu adalah hal yang NORMAL. 

Sahabat Pembelajar yang berbahagia, tentunya masih banyak contoh atau bahkan teknik lain untuk mengatasi situasi di atas. Intinya adalah kita menyadari bahwa terapis adalah MANUSIA BIASA, yang memiliki tugas membuka kesadaran klien. Dan klien datang dengan semua sumberdaya mereka, maka tugas terapis adalah memberdayakan klien, bukan memperdayakan.

Semoga bermanfaat

Tabik
-haridewa-

Professional Hypnotherapist
Happy Counselor 


BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang