"Mahal sekali ya Pak biaya terapinya?"
"Waduh, bisa lebih murah enggak investasi trainingnya?"
Sahabat pembelajar yang berbahagia, mungkin beberapa di antara Anda yang sudah berprofesi sebagai terapis profesional dan trainer pernah mengalami keberatan dari calon klien atau calon peserta training seperti di atas. Ini hal yang wajar kok, mengingat keterbatasan jumlah dana yang mereka miliki, juga sedikitnya pemahaman mereka mengenai keahlian kita.
Betapa menjadi seorang terapis dan atau trainer itu memerlukan sebuah passion, wawasan, serta keuletan tersendiri dalam menjalaninya. Dan semua keterampilan di atas juga perlu diasah terus sepanjang waktu, sehingga membentuk diri kita yang sekarang. Bukan instant, melainkan intan. Intan itu sebenarnya hanyalah gumpalan arang biasa, namun setelah mengalami tekanan tinggi, gosokan intensif, dalam waktu yang lama, menjelmalah menjadi batu mulia yang berharga mahal.
Maka sahabatku, jika masih ada yang mengatakan bahwa layanan Anda mahal, ceritakan saja sebuah metafora di bawah ini:
Di suatu daerah, ada seorang Direktur Pabrik Kain yang tengah frustasi, karena semua mesin tenun yang digerakkan oleh sebuah mesin diesel macet total dan tidak bisa berproduksi.
Ia minta seluruh teknisi ahlinya untuk memeriksa dan mencari sumber kerusakan tersebut tapi tidak kunjung ketemu. Ia juga sudah mengundang puluhan ahli mesin, namun hasilnya nihil. Terbayang langsung di benaknya, berapa banyak kerugian yang akan dideritanya, jika mesin diesel ini tidak bisa berfungsi.
Tak lama berselang, seorang teknisinya menyarankan untuk memanggil ahli mesin dari kota lain yang terkenal. Awalnya sang direktur sempat ragu, karena kabar yang dia dapatkan fee ahli mesin itu mahal sekali. Namun sang direktur tidak punya pilihan lain, dia terpaksa mengundang ahli mesin tersebut, daripada menanggung kerugian berlarut.
Begitu sampai ke pabrik, ahli mesin itu langsung meng-interview beberapa mekanik dan karyawan ahli di pabrik itu selama satu jam. Beberapa menit berikutnya ia menyusuri kabel-kabel mesin pabrik itu, sampai akhirnya ia menemukan ada satu kabel kecil tersembunyi yang terlepas dari konektornya.
Ia lantas mengeluarkan tang kecil dari tas kerjanya. Dipasangnya lagi kabel tersebut pada konektornya.
Dan viola!, mesin diesel itu langsung hidup kembali!
Ahli mesin itu kembali ke kotanya, seraya menyatakan bahwa tagihan akan dikirimkan kemudian. Saat tagihan datang sebulan kemudian, sang direktur kaget bukan main dan marah tak karuan. Apa pasal? Karena tagihannya mahal sekali: 100 juta rupiah!
Pikir sang direktur, “Enak saja, ia hanya memasang sebuah kabel kecil, kok biayanya mahal sekali“.
Dengan gusar ia mengembalikan tagihan itu dengan catatan: “Tolong dirinci, kenapa semahal ini?”
Sehari kemudian tagihan itu dikirim ulang dengan rincian:
- Biaya analisis untuk menemukan secara tepat sumber kerusakan: Rp 99.990.000,-
- Biaya memasang kabel yang tepat Rp 10.000,-
- PPN 10%, biarlah kami yang tanggung.
Sahabat pembelajar yang berbahagia, begitulah kira-kira analogi dari profesi yang kita jalani. Tugas kita sebagai terapis dan trainer adalah menemukan secara tepat sumber ketakberdayaan klien, untuk kemudian memberikan tips agar mereka berdaya. Biaya paling mahal memang muncul pada menemukan sumber masalah tersebut. Karena seringkali mereka yang bermasalah tidak mampu melihat masalah tersebut.
Semoga bermanfaat
Tabik
-haridewa-
Professional Hypnotherapist
Happiness Life Coach
Happy Counselor
