NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

Sebuah Kisah Yang Nyaris Terlupa Tentang Sherpa Tenzing Norgay

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

Sebuah Kisah Yang Nyaris Terlupa Tentang Sherpa Tenzing Norgay

26/07/20

Kisah inspiratif di bawah ini saya dapatkan dalam online class Becoming Happy Counselor bersama Mas Jamil Azzaini kemarin pagi.  Ceritanya sih sederhana sahaja, yaitu mengenai penaklukan gunung paling tinggi di dunia, yaitu Mount Everest. 

Seperti sudah banyak diberitakan oleh media, bahwa orang yang pertama berhasil menaklukkan gunung tertinggi di dunia tersebut adalah Edmund Hillary pada ekspedisi besar-besaran yang dikirimkan oleh Ratu Elizabeth II di tahun 1953. 

Berkat keberhasilannya tersebut, maka Edmund Hillary mendapatkan gelar kebangsawanan dari Kerajaan Inggris, maka sampai sekarang dia dikenal dengan nama Sir Edmund Hillary, dan namanya harum di seantero penjuru dunia sebagai sang penakluk. 

Peristiwa itu kemudian menjadi inspirasi dan penyemangat bagi ratusan pendaki gunung lainnya untuk mengikuti keberhasilannya mencapai puncak everest. Karena sebelumnya, pada rentang tahun 1920 hingga 1952, tujuh tim ekspedisi telah berusaha menaklukan everest namun mengalami kegagalan. 

Satu hal yang sering dilupakan orang adalah, bahwa keberhasilan Sir Edmund Hillary ini sebenarnya sangat dipengaruhi oleh seorang pemandu asli Nepal yang biasanya disebut Sherpa, yang bernama Tenzing Norgay. Yang namanya pemandu, tentunya dia akan selalu berjalan di depan orang yang dipandunya. Tapi kenapa orang yang disebut sebagai pendaki yang pertama menjejakkan kaki di Mount Everest kok justru Sir Edmund Hillary, bukan dirinya. 

Setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay kembali dari puncak Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary demi mendapatkan berita terupdate mengenai suka duka ekspedisi tersebut. 
Namun ada satu reporter yang memiliki pikiran jeli yang mewawancarai Tenzing Norgay. 

Berikut cuplikannya:

Reporter (R): "Bagaimana perasaan Anda dengan setelah menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia?"
Tenzing Norgay (TN): "Sangat senang sekali!"
R: "Anda adalah seorang sherpa bagi Edmund Hillary.  Tentunya posisi Anda selalu berada di depannya, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak gunung Everest?"
TN: "Ya, itu benar sekali. Namun pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilahkan Edmund Hillary untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama yang berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia ini"
R: "Mengapa Anda melakukan itu?"
TN: "Karena itu adalah impian Edmund Hillary, bukan impian saya. Impian saya adalah berhasil membantu dan mengantarkannya meraih impiannya"
***

Jleb. Akhir dari kisah ini langsung menghujam nurani terdalam saya yang sudah bertahun-tahun menjadi terapis dan public speaker. Karena fungsi dua profesi ini semestinya juga seperti Tenzing Norgay, yaitu memfasilitasi klien dan peserta training agar mampu mencapai mimpi mereka. 

Itulah kenapa dalam kelas-kelas hipnosis dan NLP, saya selalu berpesan kepada peserta agar membuat langkah persiapan seperti ini ketika ingin memulai proses terapi:
  1. Tanya klien apakah mau dibantu
  2. Ajarkan klien membuat WFO (WellFormed Outcome)
  3. Buat WFO sendiri yang sesuai dan mendukung WFO klien

Kenapa WFO kita mesti sesuai dan mendukung WFO klien? Bukankah kita bisa membuat WFO yang lebih menguntungkan diri kita? 

Ya karena pada dasarnya, sebagai seorang terapis, public speaker, coach atau counselor kita adalah sherpa untuk para klien kita. 

Siapkah kita menjadi the next Tenzing Norgay? 

PS: Terimakasih Kek Jamil sudah memperkenalkan kami kepada Mas Tenzing ini. 

Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach

BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang