Adzan maghrib sayup terdengar dari pelantang suara masjid dekat rumahku, ketika terdengar juga klakson sepeda motor dan teriakan khas seorang kurir. "Pakeeet"
Setengah tergopoh aku menuju pintu menyongsong kurir paket tersebut. Perasaan dua buku pesananku sudah datang, ini paket apa lagi ya?
Ah, mungkin pesanan anak-anakku. Di masa pandemi ini memang intensitas pesanan online mereka menjadi berkali lipat jumlahnya. Tapi biasanya yang mereka pesan adalah makanan, bukan paket seperti ini. Jangan-jangan salah kirim.
"Ini benar Cafe Therapy?", teriak kurir tersebut dari luar pagar.
"Betul", jawabku singkat. Tempe mendoan dan jus mangga sedang menunggu di ruang makan untuk berbuka puasa soalnya, jadi aku agak malas melayani kemungkinan salah alamat.
"Ada kiriman untuk Pak Hari Dewanto", ujar kurir itu lagi
"Nah kiriman dari mana ya?", pikiranku bertanya-tanya.
"Sebentar Pak, saya ambil dulu dari box", lanjut kurir tadi.
Kemudian dia mengeluarkan beberapa koli, dan ketika memegang sebuah bingkisan agak panjang dia bergumam, "Nah, ini dia. Kiriman dari Bekasi Pak"
Setengah terlonjak kegirangan aku menerima bingkisan agak panjang tersebut. Hanya dengan memegang saja, aku sudah mahfum apa isi bingkisan ini. Tadi pagi seorang sahabat memang menelepon minta alamat untuk mengirimkan bingkisan spesial ini. Aku hanya tak menyangka jika dikirimkan dengan fasilitas same day. Dan lebih tak menyangka lagi jika sampainya bersamaan dengan kumandang adzan maghrib.
Alhamdulillah Yaa Allah, maka nikmat mana lagi yang bisa aku dustakan. Di saat pandemi. Di saat paceklik pete. Engkau mengirimkan pete dari arah yang tak terduga.
Sebenarnya bukan tak terduga, kedatangan pete ini memang atas keinginanku. Aku sengaja membuat WFO dan men-declare ke teman-temanku. Sudah hampir dua bulan ini aku bersama team Cafe Therapy dan Wina Karya Mulia membuat kelas-kelas online baik yang gratis dan berbayar. Meski lokasi kami tersebar, aku di Bogor, beberapa kawan di Jakarta dan Bekasi, bahkan ada yang di Cirebon, nyaris setiap hari kami berkolaborasi membuat event online yang berkualitas demi memuaskan hasrat belajar para peserta.
Dan alhamdulillah event-event tersebut selalu dipenuhi peserta. Mulai dari yang gratis, yang harga ratusan, sampai jutaan. Semua ini terjadi atas ijin Allah juga tentunya. Meski kondisi terkunci, namun rejeki justru semakin deras diantar sampai depan pintu. Itulah kenapa aku selalu menyebut kondisi ini luckdown, bukan lockdown. Biar terkunci, namun tetap beruntung.
Seperti beruntungnya aku hari ini menerima kiriman pete dari team Wina Karya di Bekasi. Sebentar lagi sudah akan berjalan NLP Practitioner Online Class Batch#4 dan NLP Master Practitioner Online Class Batch#1, dan aku yakin mereka tahu bahwa aku perlu doping untuk memberikan pelatihan selama 5x3 jam per batch, secara marathon.
Tidak mudah menyandang predikat Master Trainer NLP, karena aku mesti menjaga performa kelas meskipun dengan platform zoom meeting online. Dengan adanya pete ini aku tersadar bahwa sebenarnya memang aku adalah MASTER NLP, alias MAkan Sambal TERasi Nasi Lauk Pete, wkwkwk.
Terimakasih Mbak Nova, Mbak Yuli, Mas Dwi, and all team Cafe Therapy Wina Karya Mulia. I love you full....
Tabik
-haridewa-
Master NLP
PS:
Foto itu aseli, bukan sekedar pemanis. Wkwkwk
#sahabatwina
#cafetherapy
#creativehappynlp
#nyentriklucuprofesional
