Ibis Kemayoran, Tahun Baru 2020
Semangat pagi sahabat. Saya mendapatkan inspirasi menulis cerita ini dari sebuah sebuah blog. Menurut saya, cerita ini sangat menarik dan bisa mengayakan pemahaman kita akan keberadaan diri kita di dunia ini.
***
Suatu malam di sebuah rumah, seorang anak berusia tiga tahun sedang memperhatikan sebuah suara yang datang dari luar rumahnya. "Ting…ting…ting! Ting…ting…ting!"
Dia mencoba melongok keluar mencari tahu, suara apakah gerangan yang berbunyi berisik di malam hari tersebut.
"Itu suara pedagang bakso keliling, Nak!" kata sang ibu menangkap kebingungan anaknya.
"Kenapa ia melakukan itu, Bu?" tanya sang anak polos. Sambil tersenyum, ibu itu menjelaskan. "Itulah isyarat. Tukang bakso itu cuma ingin bilang, aku ada di sekitar sini! Belilah"
Beberapa jam setelah itu, anak kecil tadi lagi-lagi mendengar sebuah suara asing. Kali ini bunyinya beda. Persis seperti bambu kentongan dipukul "Tong tong tong tong!"
Ia melongok lewat jendela. Sebuah gerobak dengan lampu petromak tampak didorong seseorang melewati jalan depan rumahnya. Lagi-lagi, anak kecil itu bingung. Apa maksud suara itu, padahal tak sesuatu pun yang menghalangi jalan. Kenapa mesti membunyikan kentongan. Berisik lagi!
"Anakku. Itu tukang nasi goreng. Suara kentongan itu isyarat. Ia pun cuma ingin mengatakan, aku ada di dekatmu! Hampirilah!" ungkap sang ibu lagi-lagi menangkap kebingungan anaknya.
"Kok ibu tahu?" kilah si anak lebih serius. Tangan sang ibu membelai lembut rambut anaknya.
"Nak, bukan cuma ibu yang tahu. Semua orang dewasa pun paham hal itu. Simak dan pahamilah. Kelak, kamu akan tahu isyarat-isyarat seperti itu!" ucap si ibu penuh perhatian.
***
Sahabatku yang berbahagia, salah satu tanda kedewasaan melakoni hidup adalah kemampuan menangkap dan memahami isyarat, tanda, simbol, dan sejenisnya. Mungkin itulah bahasa tingkat tinggi yang dianugerahkan Tuhan untuk makhluk yang bernama manusia.
Begitu efesien, begitu efektif. Tak perlu berteriak, tak perlu menerabas batas-batas etika; orang bisa paham maksud si pembicara. Cukup dengan berdehem ‘ehm’ misalnya, orang pun paham kalau di ruang yang tampak kosong itu masih ada yang tertinggal. Anak diam tak bersuara sepanjang hari, contohnya. Jika ortunya peka maka dia pasti akan tahu bahwa sang anak sedang mencari perhatian.
Bahkan NLP (Neuro Linguistic Programming) juga menggarisbawahi keahlian ini dalam salah satu pilarnya yaitu Sensory Acuity atau kepekaan inderawi. Dalam pengamatan saya pilar yang satu ini sangat menentukan terlaksananya ke 3 pilar lain, yaitu: Outcome Thinking, Behavior Flexibility dan Building Rapport. Barang siapa memiliki kepekaan tingkat tinggi dalam hidupnya, maka dia akan memenangi banyak kesempatan yang ada.
Sudah banyak bukti yang bisa kita telusuri dari jaman nenek moyang kita, bahwa orang-orang yang dianggap sakti pada jaman dahulu, pada dasarnya adalah mereka yang memiliki kepekaan inderawi tingkat tinggi. Mereka memiliki kemampuan membaca tanda, isyarat atau simbol dari alam semesta ini dengan baik dan persisten.
Di pentas dunia ini, alam kerap menampakkan seribu satu isyarat. Gelombang laut yang tiba-tiba naik ke daratan, tanah yang bergetar kuat, cuaca yang tak lagi mau teratur, angin yang tiba-tiba mampu menerbangkan rumah, dan virus mematikan yang entah darimana sekonyong-konyong hinggap di kehidupan manusia.
Itulah bahasa tingkat tinggi yang hanya bisa dimengerti oleh mereka yang telah dewasa. Itulah isyarat Tuhan: "Aku selalu di dekatmu, kemana pun kau menjauh!"
Bulan berputar mengelilingi bumi, dus bumi juga berputar mengelilingi matahari sehingga terjadilah perputaran waktu juga sebuah isyarat. "Waktumu akan tiba, maka manfaatkan hidupmu dengan baik!"
Sahabatku yang berbahagia, mari kita simak dan pahami semua isyarat itu, agar kita tidak seperti anak kecil yang cuma bisa bingung dan gelisah dengan kentingan tukang bakso dan kentongan tukang nasi goreng itu.
Gegara perputaran waktu itu maka sebentar lagi kita akan mengalami pergantian tahun lagi.
Selamat tahun baru 2020 kawan, jadilah orang yang PEKA karena kalau tidak peka, kata kawan saya, kita hanya akan menjadi orang yang PEKOK, wkwkwk....
Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach
Master Trainer NLP (Nyentrik Lucu Profesional)