NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

MANCING MANIA!

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

MANCING MANIA!

26/02/19
Di tengah laut, terlihat sebuah fishing boat yang berjalan pelan. Begitu kamera mulai mendekat, terlihat ada 5 orang pria dengan perlengkapan memancing sedang sibuk mengulurkan joran mereka. Mereka mengulur, dan memutar fishing reel beberapa kali, dan tak lama berselang salah satu dari mereka berteriak, "Strike!"

Jorannya melengkung, tangan kiri mempertahankan ujung joran yang menempel di fishing rod belt, sementara tangan kanan sibuk memutar fishing reel, mengulur lagi, menunggu ikannya kelelahan.
Terlihat betapa cerianya pria yang berhasil mendapatkan seekor ikan kue lumayan besar itu. Dia berfoto dengan ikan hasil pancingannya tadi sambil berucap, "Mancing Mania. Maantaab!"

Fragmen di atas merupakan cuplikan acara TV yang masih sering saya tonton, yaitu Mancing Mania.
Saya punya kawan yang sangat hobby mancing di laut. Dan takjub dengan pengetahuan dia mengenai dunia permancingan. Dus, termasuk penguasaan dia mengenai lahan tempat dia mancing, yaitu lautan lepas. Dia bahkan punya aplikasi yang bisa memprediksi cuaca dan tingginya gelombang di lautan. Wow...
***

Disadari atau tidak, saya kok merasa ada persamaan antara trainer dan fisherman.
Ternyata menjadi trainer itu tidak sekedar menguasai materi dan menyampaikan materi tersebut dengan sempurna, kemudian selesai. Jauh sebelum hal itu dilakukan, ada sebuah proses panjang yang mesti dilalui oleh seorang trainer. Apakah itu?
***

Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang berdiriBagi Anda yang hobby memancing tentu sangat mahfum bahwa terdapat beberapa tipe memancing lengkap dengan pelbagai tingkat kesulitannya. Ada yang hobby mancing di empang, di sungai, di pantai, bahkan sampai ke tengah laut. Mancing yang paling 'murmer' tentu saja di sungai. Tinggal cari sungai yang banyak spot ikan kumpulnya, pakai umpan cacing, maka duduklah di tepian sungai sembari sesekali menarik joran. Namun bekal kesabaran memang modal utama pada hobby memancing tipe ini.

Memancing yang high risk sekaligus menyedot budget yang tidak bisa dibilang murah adalah deep sea fishing. Tentu saja ikan yang diperoleh serta kepuasannya juga sepadan.
Nah, bagi Anda yang tidak berani ke tengah laut, dan malas nunggu lama di pinggir kali, Anda bisa mencoba mancing di empang. Di empang kita bisa memilih untuk mendapatkan ikan apa saja. Biasanya pemilik empang sudah memisah-misahkan ikan mereka pada kolam yang berbeda. Ada ikan mas, patin, bawal, lele dll. Memang ada tarif tersendiri untuk masing-masing ikan yang akan kita pancing tersebut.
***

Bagaimana kawan, sudah ngeh dengan metafora yang saya berikan? Ya, selain keahlian yang mumpuni sebagai seorang trainer, kita juga perlu memelajari keahlian lain memancing ikan, alias mencari peserta training. Idem dito dengan metafora di atas, kita bisa memilih style river fishing atawa mancing di kali. Selain perlu kesabaran tingkat tinggi, biasanya hasil yang diperoleh tidak akan terlalu banyak. Ya wajar sahaja kerana modal yang dikeluarkan juga tidak banyak. Trainer tipe ini adalah mereka yang setelah menyiapkan sebuah pelatihan, memesan tempat, kemudian puas dengan menebar brosur di medsos tak berbayar (atau berbayar minimal).

Atau kita bisa memilih deep sea fishing. Modal besar, risiko tinggi, hasil sepadan. Biasanya trainer tipe ini adalah mereka yang berdompet tebal. Mereka pasang iklan lewat TV, Radio atau memasang baliho dengan investasi yang tidak bisa dibilang murah. Beberapa di antara mereka bisa sukses dengan cara demikian. Berarti ada juga yang kurang berhasil.

Nah, kalau kita merasa tak sanggup memilih dua tipe pemancing di atas, masih ada kok empang penuh ikan yang bisa kita pancing kapanpun kita mau. Dan berapapun ikan yang kita ingin dapatkan, boleh dibawa. Asal kita siap dengan maharnya, hehehe.
***

Sidang Pembaca yang berbahagia, dunia berjalan begitu pesat. Dunia internet sudah mencapai kecepatan 5G. Dunia industri sudah menginjak masa 4.0, dimana salah satu kunci agar pelaku bisnis bisa bertahan adalah kolaborasi.

Maka, jika sebagai trainer jika kita belum memiliki kolam sendiri, pinjamlah kolam kawan kita. Tentu syarat dan ketentuan akan berlaku. Sembari meminjam kolam, kita bisa belajar bagaimana membuat dan mengelola sebuah kolam. Istilah jaman now nya adalah 'funneling market'. Dan sebagai trainer, jangan lupa untuk senantiasa membaca literatur terbaru, sehingga kita juga dengan mudah akan mulai menulis. Yup, tulisan kita merupakan representasi dari siapa diri kita.
Dengan tulisan pula, kita bisa mulai membuat kolam kita.

Saya masih sangat ingat pesan yang diberikan oleh salah satu guru saya, Alm. Yan Nurindra. "Har, kalau Anda ingin orang lain mengenal Anda, maka menulislah"

"Strike!"


Sila tebar jika manfaat...

Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach
www.thecafetherapy.com
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang