“Whether you think you can, or you think you can’t, you’re probably right.” (Henry Ford)
Henry Ford (lahir di Greenfield Township, Dearborn, Michigan, 30 Juli 1863 – meninggal di Fair Lane, Dearborn, Michigan, 7 April 1947 pada umur 83 tahun) adalah pendiri Ford Motor Company, sebuah perusahaan mobil yang memelopori perakitan mobil modern dalam produksi massal. Prakarsanya ini telah berhasil merevolusi industri transportasi Amerika, dari produksi bijian menjadi masal. Dia adalah seorang penemu yang sangat produktif dan dianugerahi 161 hak paten AS. Sebagai pemilik dari Ford Motor Company ia menjadi salah satu orang terkaya dan paling terkenal di dunia.
Ia dikenal dengan Fordism, yaitu produksi massal barang murah ditambah dengan upah tinggi bagi pekerja. Ford memiliki visi global, dengan konsumerisme sebagai kunci perdamaian. Komitmennya yang kuat untuk merendahkan biaya sistematis, menghasilkan inovasi teknis dan bisnis, termasuk sistem waralaba yang menempatkan dealer-dealer di seluruh bagian besar Amerika Utara dan di kota-kota besar di enam benua.
***
***
Sejak kecil Henry telah menaruh perhatian yang besar terhadap berbagai mesin-mesin. Hal tersebut amat mencemaskan ayahnya. Ayahnya, William Ford menginginkan anaknya kelak menjadi seorang petani atau pedagang pertanian besar dan sukses karena ia sendiri adalah juga keturunan seorang petani.
Akan tetapi Henry tidak berminat terhadap pertanian. Kesukaannya kepada mesin-mesin itu kadang-kadang menyulitkannya, karena ia harus melawan kemauan ayahnya.
***
Pada suatu pagi tahun 1893 Henry Ford berhasil menciptakan sebuah kereta tanpa kuda. Dengan kegigihan yang kuat dan membaja Henry Ford mulai mengoperasikan keretanya, yang mengeluarkan suara bising serta asap yang mengepul-ngepul di udara. Kereta itu meluncur dari pabriknya menuju jalan raya, tapi tak jauh berlari.
Baru beberapa meter saja beranjak dari bengkel tiba-tiba mesin itu mati dan tak dapat berkelok karena tidak mempunyai kemudi. Akan tetapi sebentar kemudian mesin kereta itu hidup kembali. Eksperimen kecil ini telah membuktikan kepada orang-orang di sekelilingnya yang selama ini menganggapnya lucu, dungu, dan tolol, bahwa dia tidaklah demikian adanya.
Hari itu Henry Ford telah membuktikan bahwa dia mampu membuat sebuah kereta berjalan meskipun tanpa ditarik oleh kuda. Henry menghancurkan kepercayaan masyarakat saat itu yang meyakini bahwa sebuah kereta hanya akan berjalan jika ditarik kuda atau didorong manusia.
Semua 'keajaiban' itu berhasil diciptakan karena Henry YAKIN bahwa dia bakal bisa mewujudkannya. Dari situlah kemudian muncul quote yang masyhur itu. "Ketika Anda berpikir bahwa Anda akan sukses atau gagal, keduanya adalah benar!"
***
***
Menurut Abraham Maslow, seorang pelopor aliran psikologi humanistik, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hierarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
- Kebutuhan fisiologis atau dasar
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
- Kebutuhan untuk dihargai
- Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Sebenarnya berdasarkan hierarki tertinggi, yaitu aktualisasi diri inilah Henry Ford berhasil menciptakan kereta tanpa kuda tersebut. Meski orangtuanya menolak hobi bermesin Henry, bahkan ketika lingkungannya rajin mem-bully-nya, namun demi membuktikan bahwa dirinya mampu, maka siang dan malam Henry terus berusaha. Istilah kata, seribu jalan terbuka ketika kita mau berusaha.
Saya yakin sudah banyak dari Anda yang juga memiliki 'never give up mentality' seperti ini. Salah satu cara mencapai spirit ini adalah dengan membuat VISI atau dalam NLP (Neuro Linguistic Programming) dikenal dengan sebutan WFO (Well Formed Outcome), sebelum kita memulai sebuah aksi.
Satu hal yang kadang terlupa dari pemikiran kita adalah bahwa ternyata hierarki tertinggi motivasi manusia tersebut acapkali justru menjadi demotivator kita. Seperti quote yang telah ditelurkan Henry Ford tersebut di atas, ketika kita berpikir bahwa kita akan gagal, itu juga benar. Bagaimana bisa begitu?
Sederhana saja jawabannya. Seseorang yang sudah meyakini bahwa dirinya bakal gagal, apalagi ketika dia sudah pernah mengatakannya di depan orang lain, maka dia akan 'berusaha' mati-matian untuk membuktikan bahwa pikirannya itu benar. Bahkan ketika ada seribu pintu terbukapun dia seolah tidak melihatnya, atau bahkan akan ditutupnya pintu tersebut. Jadi bukan berarti orang-orang tipe ini tidak berusaha, namun justru usaha yang dilakukannya menjauhkan dirinya dari tujuan yang sudah ditetapkan.
***
***
"Gua ga bisa!"
"Pantas saja si fulan sukses, dia khan memang cerdas, lha saya? Saya mah apa atuh!"
"Please Pak, jangan saya Pak. Saya pasti akan mengacaukan tugas ini!"
"Pantas saja si fulan sukses, dia khan memang cerdas, lha saya? Saya mah apa atuh!"
"Please Pak, jangan saya Pak. Saya pasti akan mengacaukan tugas ini!"
Pernah mendengar ujaran semacam itu? Dan suaranya sangat dekat dengan telinga Anda? Waspadalah ketika ujaran seperti di atas sering Anda dengar. Jangan-jangan itu adalah ujaran Anda sendiri.
Sebuah penggalan hadist Qudsi (hadis yang diriwayatkan oleh Nabi SAW dari firman Allah SWT) yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, menyebutkan Ana ‘Inda Dzonni Abdi bi… yang artinya “Sesungguhnya Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hambaKu…”
Untunglah sebagai manusia yang diciptakan sebagai mahluk paling sempurna, kita memiliki kemampuan untuk MEMILIH. Sesuai dengan presuposisi dalam NLP, bahwa memiliki pilihan lebih baik dari pada tidak memiliki pilihan sama sekali. Dan manusia membuat keputusan sesuai dengan pilihan yang tersedia, maka marilah kita mulai semua aktifitas kita dengan memilih UNTUK SUKSES!
Saya akhiri tulisan ini dengan quote Jack Welch, mantan CEO General Electric yang terkenal bertangan dingin dalam memimpin anak buahnya. "Tentukan nasibmu sendiri, atau orang lain yang akan melakukannya untuk Anda"
Sila tebar jika manfaat
Tabik.
-haridewa-
Happiness Life Coach
-haridewa-
Happiness Life Coach