Sudah sejak semalam badan ini rasanya kurang sehat. Kepala terasa berat, badan agak demam, dan yang paling mengganggu adalah kongesti yang terjadi pada kedua lubang hidung ini. Mau bernafas saja susyah banget. Memang rejeki paling utama itu adalah kesehatan.
Dan kalau dirunut-runut sebenarnya hal ini terjadi karena salah saya sendiri. Semenjak puasa hari pertama, setiap berbuka dan makan sahur yang namanya es batu tidak pernah absen sebagai minuman pelengkap. Kalau sudah begini maka menyesal sudah tidak berguna lagi. Yang bisa dilakukan sekarang adalah menahan diri untuk tidak minum es batu, dengan segala variannya. (Sampai badan terasa sehat lagi, hehehe)
Kalau kondisi sedang tidak puasa maka saya punya obat ampuh, yaitu Nalgestan, kombinasi dari Phenylpropanolamine HCl dan chlorpheniramine maleate. Semenjak masih bekerja di pabrikan obat flu tersebut, sampai sekarang, dalam kondisi darurat, maka saya akan mengkonsumsi Nalgestan. Namun, apa daya sekarang bulan puasa. Selepas dhuhur ini kondisi badan makin tak tentu. Mau tidur susah, bangun juga hidung tersumbat.
Bakda ashar, pintu rumah diketuk seorang tamu. Rupanya seorang kawan yang bekerja di pabrikan Nalgestan, yang pernah belajar hipnosis dan NLP di Cafe Therapy, berkunjung untuk suatu keperluan. Sembari berbincang, rupanya dia mengamati 'penderitaan' saya yang mesti bernafas dengan mulut, akibat kongesti yang makin parah ini.
Sejurus kemudian, dia malah menawarkan untuk meringankan penderitaan saya tadi. "Sekalian menunjukkan kompetensi yang sudah saya kembangkan Pak Hari", begitu dia menawarkan setengah membujuk. "Pucuk dicinta ulampun tiba", pikir saya dalam hati. Kalau dulu ketika dia belajar hipnosis di sini, saya masih menolak tawaran unjuk kompetensinya tersebut, dengan kondisi saya sekarang maka tidak ada alasan lagi untuk menolak.
Kemudian saya berbaring telungkup di sebuah matras, dan kawan saya tadi mulai beraksi menunjukkan kebolehannya. Dimulai dari telapak kaki, lanjut ke betis, punggung, tangan dan kepalapun tak luput dari 'serangan maut' kawan saya tadi. Saya pasrah saja, menikmati semua perlakuannya, dengan terkadang meringis sedikit, menahan antara sakit dan nikmat.
Setelah dibolak balik, miring ke kanan dan ke kiri, untuk sesi terakhir, saya diminta terlentang. Saya menurut saja, sambil menikmati jurus tekanan sore spot di dada saya. Kemudian kawan saya juga unjuk kebolehan reiki yang dipelajarinya beberapa waktu yang lalu bersama saya. Endingnya, dia melakukan face akupresur, dan hebatnya dikombinasikan dengan Extended Progressive Relaxation.
Saya merasakan tubuh ini seolah melayang, mengikuti semua sugestinya yang disusun dengan apik. Saya merasakan tubuh saya berada di sebuah lapangan yang berdindingkan es batu tube dalam ukuran raksasa. Anehnya, bukan menggigil kedinginan namun saya justru merasa sangat hangat. Saya bisa bernafas dengan lancar menggunakan hidung saya, sesuai dengan sugesti yang dia berikan. "Dan dalam hitungan ke 3, Anda akan membuka mata dengan perasaan segar bugar, sehat wal afiat termasuk kedua lubang hidung yang lancar bernafas. Satu, dua, dan tigaaa!", kawan saya mengakhiri rangkaian sesi terapinya dengan ciamik.
Saya mengerjapkan mata sejenak dengan sebuah senyum tersungging di mulut. Menarik nafas panjang dari hidung dengan leluasa. Bangkit dari matras untuk kemudian menyalami kawan saya tadi. "Selamat Mas, Anda telah memanfaatkan semua kompetensi Anda dengan tuntas. Dan seperti yang pernah kita diskusikan beberapa bulan yang lalu, mulai sekarang jangan ragu lagi untuk menyandang branding 'Hypno Massage Therapist'. Saya yakin di Indonesia ini baru Anda yang 'berani' total melayani seperti ini!"
***
***
Sidang Pembaca yang berbahagia, tentu Anda penasaran, siapa kawan saya tadi. Memang beberapa waktu yang lalu, selepas reseat di kelas hipnosis, kawan saya tadi menceritakan kegundahannya. Dia merasa memiliki kompetensi sebagai seorang pengurut, namun dia sadar bahwa profesi satu ini masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat kita. Maka dari perbincangan malam itu, saya menyarankan kawan saya tadi untuk meracik sebuah teknik terapi, yang mengkombinasikan relaksasi tubuh (massage) dan relaksasi pikiran (hipnosis). Bahkan kemudian ketika dia berniat bergabung dengan salah satu layanan massage online pun, saya sangat mendukungnya.
Beberapa bulan berlalu, dan ternyata dia serius dengan pilihan karirnya tersebut. Sekarang dia sudah memiliki klien dari pelbagai kalangan, dari menengah hingga atas, yang tentunya dengan fee yang berada di atas rata-rata massager umumnya. Hari ini saya sudah membuktikan sendiri kepiawaiannya melakukan relaksasi pikir dan tubuh saya.
Dia adalah mas Yulianto, seorang Hypno Massage Therapist. Dia bisa dihubungi melalui telp/whats app di nomor +62 812-8988-714
Terimakasih sekali lagi Mas Yuli. Lanjutkan perjuangan Anda dengan branding baru tersebut.
Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach
-haridewa-
Happiness Life Coach