NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

Ketuk Pintu Hatinya

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

Ketuk Pintu Hatinya

07/03/17
Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu ketika saya masih aktif sebagai Sales Manager di sebuah perusahaan farmasi. Saat itu saya sedang up country (istilah tugas luar kota di dunia farmasi) ke Padang dalam rangka pipe lining sebuah product baru. Yang namanya memasarkan produk baru selalu memiliki tantangan tersendiri. Meskipun kita sudah merasa mengenal dekat para dokternya, namun selalu ada saja penolakan atau ketidakpercayaan mereka.
Singkat cerita malam itu saya sengaja diajak untuk mendatangi seorang dokter paling potensial di Padang yang sejauh ini masih menolak penggunaan produk baru tersebut. Pak Naim Firdausz sebagai Area Manager Sumatera Barat menjelaskan tipikal dokter lengkap dengan histori hubungan dengan perusahaan kita.

Sekitar jam setengah 12 malam, saya, Pak Naim dan seorang anak buahnya baru berhasil berjumpa dengan dokter tersebut. Setelah masuk dan sedikit berbasa basi kemudian Pak Naim memperkenalkan saya sebagai perwakilan dari Head Office. 

Seperti biasanya dokter daerah akan selalu menyambut dengan gegap gempita kedatangan orang HO, maka dengan hangat dokter itu juga menyambut kedatangan saya tengah malam itu.

Yang luar biasa adalah, sebelum saya memulai untuk menawarkan produk baru kami, dokter tersebut sudah mendahului bercerita mengenai kedatangan pasien beberapa hari sebelumnya yang menginginkan sebuah produk bagus yang didapatkannya dari Malaysia. Sambil menunjukkan kemasan obat yang dimaksud, sang dokter menanyakan apakah kami memiliki produk yang sama. Saya tersenyum simpul sambil menghela nafas panjang. Pak Naim berpandangan dengan anak buahnya penuh heran setengah takjub. Apa pasal?

Ya karena malam itu kami memang berniat menawarkan produk yang isinya sama persis dengan kemasan obat yang dipegang dokter tadi. Pucuk dicinta, ulampun tiba!  

Akhirnya tengah malam itu kami berhasil menjual 50 box produk baru kepada dokter tersebut. Sebuah prestasi luar biasa untuk daerah luar Jakarta dalam hal penjualan pertama sebuah produk baru. Apakah ini sebuah kebetulan? Tentu tidak!  Saya yakin Anda semua bertanya-tanya bagaimana hal ini bisa terjadi. Saya yakin sampai sekarang Pak Naim juga masih heran dengan peristiwa itu.
***
Baiklah, saya akan bongkar rahasia 'kebetulan' yang terjadi tengah malam itu.  Dalam NLP ada sebuah teknik penyusunan GOAL yang disebut WFO atau Well Formed Outcome  (Hasil yang direncanakan dengan matang). WFO memiliki setidaknya 5 syarat yang memungkinkan tercapainya sebuah GOAL, yaitu:

  1. Goal perlu disusun dengan kalimat yang berstruktur grammar positif, alias absen dari kata ‘tidak’ dan ‘jangan’.
  2. Goal perlu bisa dimengerti oleh indra, makin banyak indra bisa mengerti seperti apa goal yang diharapkan, maka makin mudah pikiran untuk mendapatkannya. Jadi goal minimal bisa dihayati 3 dari 5 indra: secara Penglihatan, Pendengaran, Perabaan/Perasaan, dan lebih baik lagi Penciuman atau Pencecapan. Dengan membuat goal dimengerti indra, maka pikiran menjadi mengerti, apakah sudah tercapai, atau belum goal itu?
  3. Goal perlu mempertahankan niat baik (intensi positif) yang ada di perilaku lama (yang tadinya menghambat goal itu).
  4. Goal perlu ekologis, alias tidak melawan sistem keseimbangan internal diri sendiri dan terhadap kehidupan sekitarnya.
  5. Tentukan langkah awal. Goal yang bisa diinisiasi (diawali) dan dijaga oleh pemilik goalnya, akan lebih mudah didapatkan, dari pada goal yang (tercapai atau tidaknya) sangat digantungkan dari pihak luar.

Nah, malam itu ketika mendengar deskripsi dari tim Padang mengenai pencapaian sales produk baru mereka dan keinginan untuk menawarkan produk baru tersebut kepada dokter potensial di Padang, saya langsung membuat sebuah WFO, yang tentunya mengikuti 5 kaidah di atas. Saya langsung membuat sebuah kalimat afirmatif, 

"Saya yakin, atas ijin Allah saya mampu meyakinkan dokter Fulan agar bersedia membantu meresepkan/membeli produk 'A' malam ini dan seterusnya"

Tanpa perlu saya jelaskan, tentunya Anda semua paham bahwa kalimat afirmasi itu adalah positif secara gramatikal. Dan kami bisa membayangkan ketika produk itu diresepkan maka ada sebuah kepuasan tersendiri serta kebangaan karena berhasil memecahkan telur sebuah produk baru. Kaidah 1 dan 2 sudah terpenuhi. Kaidah 3 dan 4 pun pastinya terpenuhi karena niat baik kami sebagai marketer kesehatan adalah tersedianya preparat yang bagus dan terjangkau oleh masyarakat. Belum lagi niat baik mendapatkan insentif kalau penjualan kami mencapai target, hehehe

Dari sisi ekologis, tentu sudah sangat ekologis, karena kalau sampai target tak tercapai bisa jadi kami mendapatkan sanksi dari HO.
Sekarang tinggal lakukan langkah awal sebagai pemenuhan kaidah ke 5. Saya mengkombinasikan teknik afirmasi dan visualisasi. Ketika mengantri di depan ruang praktek dokter, inilah rahasia yang saya simpan selama ini:

  1. Baca doa ini: Robbisy-roh lii shodrii, wa yassir lii amrii, wah lul 'uqdatan min lisaanii, yafqohuu qoulii. 'Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku'.
  2. Setelah menarik nafas dalam kira-kira 3 kali, saya membayangkan bahwa saya sudah berada di hadapan dokter, dan saya ketuk pintu hatinya (sambil saya menggerakkan telunjuk kanan yang ditekuk seolah sedang mengetuk pintu) sambil berkata: "Assalamu alaikum Dokter Fulan, saya Hari Dewanto dengan ikhlas saya mengetuk hati Dokter, dengan ijin Allah sudilah kiranya Dokter Fulan membantu saya untuk meresepkan produk 'A' ini untuk malam ini dan seterusnya"
  3. Ikhlaskan. Lupakan semua beban. Masuk saja ke ruang praktek dokter dengan santai dan nyaman, seolah tidak ada target yang dikejar. Datang berkunjung dengan ikhlas untuk menjalin silaturahmi. 

***
Itulah sebenarnya yang terjadi tengah malam itu sahabatku, namun Anda jangan percaya cerita saya sebelum Anda membuktikan sendiri teknik ampuh ini. Dan hebatnya teknik ketuk pintu hati ini bisa digunakan untuk hal lain diluar urusan selling skill. Ketuklah hati atasan, bawahan, pasangan, anak, siswa, guru Anda dengan teknik ini, dan buktikan hasilnya.

Kalau ada hal lain yang ingin diketahui silakan hubungi saya di nomor 08119487572

Semoga bermanfaat

Tabik

- haridewa -
Professional Hypnotherapist
Happiness Life Coach
FB: Hari Dewanto
WA: 08179039372
TAGS
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang