Membahas potensi yang dimiliki manusia, tak kan habis berjuta artikel dituliskan. Kali ini saya ingin melakukan self reminder saja mengenai karunia terbesar yang telah diberikan Allah kepada kita ini. Khoirunnas anfa'uhum linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Disahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Itulah karakter yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Bukan hanya mencari manfaat orang lain atau memanfaatkan orang lain. Tapi kita juga harus bisa mengimplementasikan konsep islam yang penuh dengan cinta, yaitu memberi. Apabila kita bisa bermanfaat bagi orang lain, maka kebaikan juga akan kembali kepada diri kita sendiri.
Dalam ilmu tata bahasa, awalan ber mempunyai makna memiliki. Artinya ketika kita ingin bermanfaat kepada orang lain, kita mesti memiliki manfaat bagi orang tersebut. Dengan kata lain kita juga mesti siap untuk dimanfaatkan oleh orang lain tersebut.
Sebelum lebih jauh melangkah, saya ingin mengajak Anda menggali dulu, apa sih sebenarnya manfaat itu. Dari mana asal manfaat ini? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) padanan kata manfaat adalah guna, faedah, untung atau laba. Menurut salah satu guru saya, kita lahir ke dunia belum membawa manfaat. Semua karunia yang kita bawa barulah berupa potensi. Yang namanya potensi itu serupa dengan energi potensial dalam rumusan teori fisika.
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh energi potensial adalah energi potensial gravitasi. Energi Potensial Gravitasi disebabkan adanya gaya gravitasi. Suatu benda memiliki energi potensial yang besar jika massanya semakin besar dan posisinya semakin tinggi.
Energi potensial tidak akan memberikan keuntungan apapun kepada alam semesta ketika belum dikonversi menjadi energi kinetis. Seperti air terjun yang dikonversi oleh turbin sehingga menjadi penggerak pembangkit listrik.
Sepanjang hidup kita, potensi yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa pastilah beragam. Misal suara yang bagus, keahlian memasak, kemahiran bicara dlsb. Meski Anda memiliki potensi berupa suara emas, namun selama Anda hanya menyimpannya untuk kepentingan sendiri, dan tak satupun orang lain ikut menikmatinya, selama itu pula suara emas ada hanya akan menjadi potensi. Ketika suatu hari Anda berkenan menyumbang suara emas Anda demi menghibur orang lain, saat itulah satu potensi Anda terkonversi menjadi manfaat. Saat itulah Anda bermanfaat, alias memiliki manfaat untuk sesama.
Sama halnya dengan keahlian memasak Anda, juga akan percuma sahaja ketika Anda belum membuat masakan dan menghidangkan kepada orang lain. Atau kemahiran bicara Anda akan menjadi usang tanpa guna ketika Anda belum mengkonversi menjadi guru, public speaker, pengacara, healer, atau yang lainnya.
Anda pasti bertanya-tanya, apa manfaat bagi Anda mengkonversi potensi tersebut. Menurut guru saya yang lain lagi, ada 4 hal yang perlu kita ingat berkenaan dengan potensi ini
- Ketika kita berhasil mengkonversi sebuah potensi menjadi manfaat, maka saat itu kita sedang menabung energi positif (saya tidak menyebutnya sebagai pahala, karena pahala itu urusan Allah)
- Energi positif yang kita miliki ini sepanjang kehidupan kita juga akan dicairkan dalam bentuk
- Kemudahan rejeki
- Enteng jodoh
- Menghindarkan diri kita dari musibah
- Menutup aib yang mungkin ada dalam diri kita.
3. Semua energi positif akan dicairkan di dunia sebelum kita meninggal
4. Dan ketika menghadapi sakaratul maut, kita juga akan ditanya apakah semua potensi yang diberikan kepada kita sudah dikonversi menjadi manfaat.
***
Baru-baru ini tersebar berita mengenai artis sinetron yang terbongkar menjadi gadis panggilan secara online. Banyak komentar baik prihatin, mencela ataupun kasihan kepada artis dengan inisial HH tersebut. Saya pribadi lebih memilih untuk tidak berkomentar, karena memang tidak memiliki kepentingan apapun terhadap kasus tersebut. Pertanyaan yang muncul justru, apakah HH adalah satu-satunya artis yang menjalankan praktek prostitusi online? Saya yakin pasti masih banyak artis lain yang memilih jalan pintas seperti HH. Namun kenapa hanya HH yang terungakap aibnya saat ini? Jawabannya sederhana, HH merupakan artis dengan energi positif paling low, sehingga tidak sanggup menutup aibnya.
Sekitar lima tahun yang lalu saya mengalami kecelakaan tunggal dalam perjalanan Jakarta-Bogor. Mobil yang saya kendarai menabrak pembatas jembatan sehingga hancur, dan tidak bisa digunakan lagi. Ajaibnya saya tidak mengalami cedera sedikitpun. Saya sadar saat itu bahwa energi positif yang saya tabung telah menyelamatkan hidup saya. Dan itu artinya, saya harus segera mengisi tabungan energi positif dengan cara mengkonversi lebih banyak lagi potensi menjadi manfaat.
Maka beberapa waktu setelah itu, saya mendirikan Cafe Therapy, dan juga menawarkan diri saya agar dimanfaatkan oleh beberapa training center lain. Sama halnya dengan tabungan di bank, rumusnya sederhana saja. Setiap kali kita melakukan penarikan, maka kita harus segera mengisi lagi tabungan tadi. Agar ketika sewaktu-waktu dibutuhkan, energi positif tadi senantiasa tersedia.
Alhamdulillah sampai saat ini meski pandemi, rejeki saya tetap lancar, kesehatan saya juga tetap terjaga, bahkan usaha beberapa pihak mendiskreditkan sayapun, hampir tanpa hasil, kehormatan saya juga tetap terjaga.
Maka saya mengajak Anda semua untuk mengkonversi semua potensi Anda menjadi manfaat bagi sesama. Bagaimana caranya?
1. Langkah pertama tentu saja kita mesti mengenali potensi apa yang ada dalam diri kita dengan mengajukan pertanyaan sbb:
a. Untuk apa Anda dilahirkan ke dunia?
b. Apa kontribusi nyata yang bisa Anda berikan kepada sesama?
c. Ketika meninggal nanti, Anda ingin dikenal sebagai apa?
2. Buatlah catatan sederhana mengenai potensi tersebut
3. Buatlah rencana pengkonversian potensi tadi dengan jelas, dan jalankan rencana tadi dengan bahagia
Jika semua langkah tadi sudah kita lakukan, in syaa Allah kita akan menjadi rahmatan lil aalamiin. Rahmat untuk alam semesta ini.
Semoga bermanfaat
-haridewa-
Happiness Life Coach
