NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

PART, Organ Virtual Yang Bertanggung Jawab Pada Kesuksesan Anda, atau Kegagalan Anda

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

PART, Organ Virtual Yang Bertanggung Jawab Pada Kesuksesan Anda, atau Kegagalan Anda

13/07/20
Tahukah Anda bahwa selain organ tubuh yang kita miliki, jauh di dalam pikiran kita juga terdapat beberapa 'organ' yang bertanggung jawab pada kesuksesan atau malah kegagalan kita? Organ yang saya maksud bukanlah seperti anggota badan yang kasat mata, melainkan lebih pada sosok virtual, atau semacam pihak yang bertanggung jawab.

Manusia menerima informasi dari dunia luar melalui panca inderanya. Mereka melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, membaui dengan hidung, merasa/meraba dengan kulit dan mencecap dengan lidah. Tidak ada cara lain kecuali panca indera tadi.

Dalam satu hari manusia menerima ribuan sensor melalui panca inderanya tadi, namun setelah melalui proses penyaringan (filtering) dengan ketat sesuai dengan pengalaman terdahulu maka hanya ada 7 plus minus 1 hal yang masuk secara permanen dalam keyakinan mereka.
***

Beberapa kalangan praktisi psikologi dan NLP menyebut organ virtual ini dengan nama PART. Part adalah nilai-nilai dan keyakinan dalam hidup kita yang senantiasa memiliki niat baik, meskipun terkadang niat baik tadi bisa saja selain mendukung mencapai tujuan, namun justru menghambatnya.

Di dalam pikiran manusia terdapat banyak sekali part yang dalam satu waktu bisa muncul secara bersamaan. Kesemua part tadi merupakan sebuah kesatuan yang pada dasarnya tidak bisa atau bahkan tidak boleh dipisahkan.

Misal, pagi hari alarm berbunyi pukul 4, coba Anda ingat begitu mata Anda terbuka, gagasan (biasanya didasarkan pada belief dan values Anda) apa saja yang terbersit dalam benak Anda nyaris dalam waktu yang bersamaan.

Buang air kecil, BAB, ambil air wudhu, ambil air minum, tarik selimut lagi, shalat, mematikan alarm, dlsb. Apapun gagasan yang paling sering Anda ikuti akan mewujud dalam sebuah tindakan. Dan ketika tindakan itu selalu Anda ulang, maka orang akan mengenal Anda seperti tindakan yang dominan Anda lakukan tesebut. Anda akan disebut beser jika setiap buka mata langsung pipis, disebut sholeh ketika Anda langsung berwudhu untuk shalat, atau si pemalas kalau kebiasaan Anda adalah tarik selimut.

Kejadian serupa bisa terjadi ketika suatu siang kendaraan Anda diserempet orang yang kemudian kabur. Saat itu gagasan berujung tindakan yang mungkin muncul adalah: marah, memaki, mengejar, tarik nafas dan istighfar, menggigil ketakutan, dlsb. Label orang juga mulai muncul sesuai dengan tindakan dominan yang akan Anda ambil. Pemarah, Penyabar atau malah Penakut.
***

Jika dianalogikan dengan gadget, part adalah aplikasi. Coba perhatikan smartphone Anda, semakin canggih maka semakin banyak kebisaan dari gadget Anda tersebut khan. Nah, yang menentukan kebisaan sebuah gadget adalah aplikasi tadi. Anda bisa menerima dan mengirim pesan melalui whats app messenger, email, FB messenger dll. Anda bisa mengambil gambar atau video serta mengeditnya menggunakan kamera dan tools editornya. Bahkan Anda bisa mengatur chanel TV, mengatur suhu AC menggunakan smartphone Anda. Tentu saja setelah aplikasi pendukungnya di-install dengan sempurna.

Namun bukan tanpa risiko meng-install terlalu banyak aplikasi ke dalam gadget Anda. Apalagi ketika dalam satu waktu beberapa aplikasi aktif secara bersamaan. Misal, meskipun saat ini Anda sedang asyik berkabar dengan sahabat via whats app messenger, namun coba cek apakah di belakang aplikasi whats app tadi masih terdapat aplikasi lain yang aktif. Caranya adalah dengan menekan tanda bujursangkar pada bawah layar smartphone Anda. Anda akan melihat berapa banyak aplikasi yang aktif saat ini.
Dan biasanya ketika terdapat beberapa aplikasi yang aktif secara bersamaan maka gadget kita menjadi 'lemot'. Untuk mengatasinya, kita perlu menekan tanda silang beberapa kali sampai muncul tulisan "your phone is now in optimum condition"

Kembali ke urusan part tadi, dalam keseharian kita sebenarnya seringkali terjadi juga multiple activation (focus) seperti itu. Kita sedang mengajar karena profesi kita adalah seorang guru, namun saat itu aplikasi (part) yang aktif ada beberapa, salah satunya adalah si shoper, yang kerjaannya maunya belanja mulu. Atau mungkin si soleh yang maunya shalat melulu. Atau si chef yang maunya memasak melulu, atau si gembul, atau si gamer atau part lain yang tidak mendukung kinerja kita sebagai seorang guru. Saat itulah otak Anda akan mengalami 'over loaded' maka menjadi lemah. Bukankah lemot itu singkatan dari 'lemah otak', yang maknanya kurang lebih adalah lambat!

Bahkan ada kalanya seseorang membawa part yang salah ke tempat salah pula. Misal seorang wanita karir yang di kantornya merupakan CEO, namun ketika sampai rumah dia tetap aktif dengan peran (part) sebagai pimpinan. Alhasil ketika di rumahpun kerjaanya hanya main perintah, bahkan kepada sang suami. Atau sebaliknya, dulu ada seorang ayah yang sangat sayang kepada anak-nya. Kebetulan dia merupakan seorang presiden dari sebuah negara berkembang. Sebagai ayah dia sangat bagus, namun ketika menjadi presiden dia tetap mengaktifkan aplikasi ayah kepada anak-anaknya, sehingga banyak merugikan negara.

So, bagaimana agar kita terhindar dari mis-focused atau lemot seperti penuturan di atas? Simple sahaja caranya, kenali part Anda, perkuat dan kemudian urutkan sesuai dengan tugas atau peran yang sedang diemban saat itu.

Resep jitu ini sudah dipakai oleh orang paling cerdas di dunia yaitu Albert Einstein. Meskipun Einstein sangat kaya berkat penemuan-penemuannya, namun ternyata setelan pakaian yang dia miliki hanya terdiri dari 2 kombinasi warna. Kemeja putih dan abu-abu serta celana pantalon hitam serta biru dongker. Apa alasan Einstein melakukan hal ini? Dia tidak mau menghabiskan slot pikiran dalam otaknya hanya untuk memilih 'padu padan' pakaian yang akan dikenakannya.

Rupanya tips ini juga diadopsi oleh juragan Facebook yaitu Mark Zuckerberg. Coba perhatikan, dalam setiap event maka pakaian yang digunakannya selalu sama. Jeans biru dan tshirt abu-abu.

Kalau dua orang di atas yang sudah terbukti sukses di bidangnya saja mempraktekkan tips sederhana ini, masak kita tidak ingin seperti mereka. Yuk, kita kenali part kita, kita perkuat untuk kemudian kita urutkan fungsinya sesuai dengan peran kita dalam kehidupan sehari-hari.

Caranya?
Pelajari NLP. Banyak teknik yang akan mengajarkan Anda pada ekselensi ini.
***

Anda ingin memahami mekanisme kerja part ini dengan baik dan benar?

Daftarkan saja diri Anda dalam kelas Creative Happy NLP dengan mengikuti tautan di bawah ini

https://bit.ly/NLP-BASIC

Tempat terbatas.


Tabik
-haridewa-
Master Trainer NLP (Nyentrik Lucu Profesional)
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang