NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

Antara LoA dan Doa, Mana yang Lebih Powerful dalam Mewujudkan Mimpi Anda?

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

Antara LoA dan Doa, Mana yang Lebih Powerful dalam Mewujudkan Mimpi Anda?

20/03/18

Dalam bukunya The Secret, Rhonda Byrne mengusung sebuah hukum yang disebut dengan Law of Attraction (LoA) atau hukum tarik menarik. Dia mengatakan bahwa LoA adalah ”You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted” Jadi apapun  kata yang kita pikirkan, baik terucap maupun tidak, diinginkan maupun tidak, selama kita selalu focus dan memberikan energy kepada kata tersebut, maka alam semesta (Allah) akan mewujudkannya. Pikiran bersifat magnetis, dan pikiran memiliki frekwensi.  Ketika Anda memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu dipancarkan ke alam semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik hal serupa yang berada di frekwensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim keluar akan kembali ke sumbernya, Anda.

Anda seperti sebuah menara penyiaran, yang memancarkan frekwensi dengan pikiran-pikiran Anda. Jika Anda ingin mengubah sesuatu dalam hidup Anda, ubahlah frekwensi dengan mengubah pikiran Anda.

Pikiran yang sedang Anda pikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan Anda. Apa yang paling Anda pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup Anda.

Pikiran Anda akan menjadi sesuatu.
Bukankah jauh sebelum Rhonda Byrne mengungkapkan rahasia ini, kita umat lslam sudah terlebih dahulu memahaminya.  Allah Swt berfirman dalam sebuah hadits qudsi, “Aku adalah seperti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan beserta hamba-Ku bila ia (berdo’a) memanggil-Ku.” 

Bahkan dalam Surat Al Baqarah ayat 186, Allah telah berfirman: ”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Jadi bisa dikatakan bahwa LoA dan doa sangatlah berkaitan erat. Seseorang berdoa untuk mendapatkan apa yang diimpikannya, dan kemudian LoA akan mewujudkannya (tentunya dengan ijin Allah).

Dalam The Secret dikatakan bahwa mendapatkan uang satu juta dolar sama mudahnya dengan mendapatkan uang satu dolar. Bukankan Allah juga sudah menjanjikan, Mintalah maka akan Ku-beri! Ketika manusia yang berjanji kepada kita, maka masih banyak kemungkinan untuk mengingkarinya. Namun kalau Allah yang berjanji, maka 100% Dia akan menepatinya. Masalahnya kita sendiri yang seringkali membatasi doa kita.

Setiap hari saya berkendara Bogor-Jakarta karena rumah saya di Bogor sementara kantor berada di Jakarta. Ada kalanya dalam perjalanan yang hampir setiap hari mengalami kemacetan atau paling tidak mengalamai hambatan justru di jalan bebas hambatan itu, saya mendapat dorongan alam untuk segera ke WC. Dalam kondisi yang bagi saya sangat urgent dan important tadi, kepada siapa lagi saya meminta kalau tidak kepadaNya.
Biasanya saya akan berdoa sebagai berikut, “Ya Allah, perut saya mulai mulas. Saya ikhlas dengan keadaan ini, namun saya perlu segera ke toilet. Dan di depan sana, kira-kira 2 kilometer ada perhentian yang ada toiletnya. Tolong tahankan dorongan ini sampai di sana. Hanya kepada Engkau hamba berlindung, dan hanya kepada Engkaulah hamba mohon pertolongan”.

Alhamdullillah, sampai sekarang saya belum pernah mengalami EEDC (kalau selama ini Anda mengenal AADC, Ada Apa Dengan Cinta, maka perkenalkanlah istilah saya ini. EEDC alias –maaf- Ee Di Celana).

Di lain waktu ketika anak saya sudah saatnya untuk masuk SD/SMP dan memerlukan biaya yang lumayan besar, maka saya juga memohon kepadaNya. “Ya, Allah terima kasih Engkau telah karuniakan kami anak-anak yang lucu lagi cerdas. Engkau yang mengajarkan kami untuk mendidik mereka dengan baik, dan kini tiba saatnya mereka masuk jenjang yang lebih tinggi. Maka cukupkanlah kebutuhan mereka itu”.

Dan Alhamdullillah juga, anak-anak saya bersekolah di Sekolah Islam Terpadu yang meski biaya pendidikannya relative tinggi, namun Allah selalu mencukupkan. Mungkin inilah yang disebut dengan hidup pas-pasan. Pas kita perlu, pas pula Allah mencukupkan. Masya Allah.
Dari beberapa buku yang saya baca, ataupun seminar dan training yang saya ikuti dan terakhir dari beberapa peristiwa  yang saya alami, saya yakin bahwa LoA ini berlaku setiap saat. Setiap detik. Seperti yang telah saya uraikan di depan, bahwa apapun yang terbersit dalam pikran kita merupakan sebuah energy. Thought is motion energy, maka doa-pun juga merupakan sebuah energi dan sadarilah bahwa sebenarnya SETIAP SAAT kita selalu berdoa (tanpa kita sadari), walaupun secara informal. Maka mulai sekarang pesan saya, berpikir dan berkatalah hanya dengan kata yang positif dan bermanfaat, karena LoA akan serta merta mengembalikannya kepada Anda.

Namun apakah Loa dan Doa ini akan berlaku untuk semua orang? Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya akan bercerita tentang curcol (curhat colongan), seorang teman kantor beberapa waktu yang lalu.

”Pak, saya sudah tahajud tiap malam, shalat dhuha, puasa senin-kamis, dan shalat 5 waktu. Kenapa nasib saya masih terpuruk? Kenapa saya tak kunjung dipromosikan? Dimana keadilan Allah? Saya jadi ’tidak percaya’ lagi pada Allah”. (Naudzubillah mindzalik, semoga Allah mengampuni teman saya tadi. Dan semoga tidak ada di antara pembaca yang mengalami hal seperti ini).

Dengan sabar saya ajak teman saya tadi membaca istighfar, dan mencoba untuk meluruskan pemikirannya. “Saya percaya Anda sudah melakukan shalat tahajud, shalat dhuha, shalat lima waktu dan puasa senin-kamis. Tetapi bagaimana dengan yang apa yang Anda BAYANGKAN, PIKIRKAN, RASAKAN, EMOSI selama hampir  10 jam di kantor setiap hari?
Saya khawatir selama Anda di kantor kalau dihitung-hitung ada 8 jam yang merasa stress, kecewa terhadap kondisi kantor, khawatir, marah, berpikir worst case terus. Ada perasaan intrik-intrik, berpikir negatif karena perlakuan ’tidak adil’ oleh pimpinan, dll? Sudah berapa lama Anda merasa seperti ini? Lima tahun? Sepuluh tahun?”

Secara prinsip, ini semua adalah ”energi negatif” yang “menarik” energi negatif lagi.
“Betul Anda sudah tahajud, shalat dhuha, puasa sunnah dll, tapi RASA/PIKIRAN positive yang dihasilkan masih “kalah” oleh banyaknya “energi negatif” yang muncul karena kekecewaan Anda tadi. Dan karena  jumlah totalnya adalah NEGATIF, maka tak bisa dipungkiri, “nasib” Anda juga terpuruk. Ingat, hukum LoA ini berlaku SETIAP DETIK".
Teman saya hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya seolah baru menyadari sebuah kesalahan besar. Namun saya masih melihat ada ganjalan dalam sorot matanya. Dia bertanya lagi, bagaimana caranya berpikir dan berasa positif kalau lingkungannya sendiri tidak mendukung.

Beberapa tahun ini saya memperlajari NLP (Neuro Linguistic Programming), yaitu sebuah teknik pemberdayaan diri dengan cara pemrograman ulang pikiran kita. Ada beberapa teknik dalam pemrograman ulang pikiran ini, salah satu teknik yang ampuh untuk membalikkan perasaan/pikiran negatif menjadi positif dengan cepat, disebut teknik REFRAMING.

Reframing, singkatnya adalah proses pencarian benefit/keuntungan dibalik sesuatu hal (yang mungkin tidak kita inginkan). Teknik ini  dilakukan seketika pada saat kita menghadapi self-objection (“keberatan”, emosi/pikiran yang negatif).
Kalau Anda rajin berlatih mulai dari hal-hal kecil, maka hati Anda semakin lama akan “bersih”. lbaratnya, secara hardware, pembersihan emosi dengan reframing, secara software dengan dzikir. Lakukan reframe minimal 3 buah, dengan kasus seperti dibawah ini beserta contohnya:

A. Emosi negatif: Di kantor banyak kerjaan, karier tidak jelas (muka cemberut:”Mati gue!”)
  1. Reframe 1: Justru itu saya tertantang, saya harus banyak belajar (jadi semangat)
  2. Reframe 2: Saya tunjukkan dulu hasil kerja saya, pasti karier nanti membaik (jadi lebih semangat bekerja)
  3. Reframe 3: Justru saya harus lebih banyak menimba ilmu lagi, kalau sudah pintar, kenapa tidak pindah ke kantor dengan gaji lebih tinggi? (jadi tambah semangat)

B.  Emosi negatif: Mau ke kantor kok hujan (dahi berkerut: ”Sialan!”)
  1. Reframe 1: Alhamdullah, rumput, tanaman tumbuh subur. Masya Allah....
  2. Reframe 2: Alhamdulillah, habis hujan udara segar, polusi akan hilang, kita akan lebih sehat
  3. Reframe 3: Mumpung belum musim hujan, saya justru akan minta rumah saya di cek, mana-mana yang bocor, biar lekas diperbaiki untuk mencegah bocor yang lebih besar lagi nanti saat musim hujan.

Perhatikan pola-pola reframe ini, lakukan reframe terhadap apapun yang negatif, sehingga hati Anda senantiasa bersih.
Anda dapat berlatih ketika mendapatkan kejadian-kejadian yang tidak berkenan (misalnya anak buah malas bekerja, istri sering marah, anak-anak nakal, bisnis gagal, rugi besar, jalanan macet, tagihan tidak terbayar, kemalingan, dsb).

Bila dari bangun pagi sampai malam hari akan tidur, anda niatkan (self suggestion) akan selalu melakukan reframe, Masya Allah, Anda akan lebih dikasihi Allah. Latihlah reframe ini. Life is a skill, reframing is also skills. Semakin lama Anda akan wise, sabar dan tawakal aktif.
***

Satu lagi RAHASIA yang tidak banyak diketahui orang.
Menurut hukum Law of Attraction (LOA) yang berlaku SETIAP SAAT/DETIK, bila Anda SENANTIASA BERPIKIR POSITIF, HATI ANDA BERSIH & POSITIF, maka akan sangat mudah MENARIK kebaikan dari ALAM semesta/Allah. Allah akan mengabulkan semua doa Anda, Allah akan membantu Anda dari tangan-tangan yang tidak Anda duga.......
Bukankah hal ini yang ANDA inginkan?
Gunakan selalu teknik REFRAMING ini, dan ditambah dzikrullah selalu, agar nasib Anda semakin baik, semakin mahabbah kepada Allah SWT.
Kembali tentang doa adalah energi dengan frekwensi tertentu.
Ini menjawab pertanyaan, mengapa ada santet (energi negatif bisa dikirim). Mengapa kita diwajibkan bershalawat kepada Rasullulah (energi positif yang kita kirim kepada Rasullulah akan dibalas dengan energi syafaat dari baginda Nabi).

Nah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan, apakah LoA berlaku untuk semua orang. Law of Attraction merupakan sebuah hukum alam, seperti halnya hukum gravitasi yang ditemukan oleh Sir Isaac Newton.
Dalam buku yang ditulis dan dipublikasikan pada tahun 1687, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, Newton menjelaskan tentang hukum gravitasi dan tiga asas (hukum) pergerakan, yang mengubah pandangan orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad ke depan dan menjadi dasar dari ilmu pengetahuan modern. Gravitasi atau gaya tarik bumi adalah kekuatan yang membuat suatu benda selalu bergerak jatuh ke bawah.

Pertanyaan saya, hukum gravitasi ini ditemukan oleh orang Inggris, dan jelas-jelas bukan seorang muslim, sebagai seorang muslim bolehkah kita tidak meyakininya?
Boleh, sangat boleh bahkan. Namun meski Anda tidak memercayai hukum gravitasi ini, kemudian Anda pergi ke sebuah gedung berlantai 10, dan meloncat dari lantai paling atas. Apa yang akan terjadi? Anda bisa menjawabnya bukan?

Kembali ke Law of Attraction. Pertama kali hukum ini diperkenalkan oleh Rhonda Byrne dalam bukunya The Secret. Meski selama ratusan tahun para pemikir dan penemu kelas dunia seperti Einstein, Socrates, Thomas Alva Edison dll sudah mempraktekkan hukum ini, namun bolehkah Anda tidak memercayainya?
Boleh, tentu saja boleh. Namun seperti halnya hukum gravitasi, hukum ini akan tetap berlaku pada Anda.

Ingat Thought becomes things. Anda berpikir baik akan mendapat kebaikan, Anda berpikir buruk akan mendapat keburukan.

Semoga Bermanfaat

Tabik
-haridewa-
 
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang