NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

NLP Parent-Talk

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

NLP Parent-Talk

16/12/16

Kemarin pagi saya memberikan materi NLP Parent Talk dengan sub topik 'Cara Cerdas Mendidik Buah Hati dengan CINTA' di SD Karitas Purwokerto. Inti dari materi ini adalah memberdayakan kemampuan komunikasi yang sudah diberikan Allah kepada orang tua untuk membentuk buah hati mereka dengan benar dan baik. Saya kadang miris kalau membaca berita di media masa tentang siswa atau siswi sekolah yang bunuh diri karena dimarahi oleh orang tuanya. Kenapa hal ini terjadi? Ya karena orang tua tidak mau mempelajari bahasa komunikasi yang tepat dan berdayaguna kepada buah hati mereka.

Dalam setiap kesempatan pelatihan, saya selalu menekankan bahwa 'kata punya nyawa'.  Maksudnya apa? Bahwa setiap kata yang terucap dari mulut kita akan bergerak dengan kekuatan yang kadang tak mampu dibayangkan untuk menembus batas-batas kemanusiaan kita dan mewujudkan makna tersirat dari kata tersebut. Kata adalah energi terhebat yang pernah diciptakan Tuhan. Hukum kekekalan energi Einstein membuktikan hal ini. Bahwa energi tidak akan bisa dimusnahkan. Energi hanya berubah bentuk. Satu kata terluncur dari mulut bunda akan memiliki kekuatan dan percepatan beberapa kali lipat dibandingkan kata biasa. Maka saya berpesan kepada kita semua agar menjaga kata kita. Utamanya kata kita kepada buah hati kita. Pilihlah kata yang santun dan baik saja. Kita selalu punya pilihan untuk itu.
***

Dengan agak bercanda saya berikan pilihan makian yang berbeda dibanding kebiasaan selama ini. Kalau selama ini kita biasa mengumpat dengan nama binatang yang mana pasti akan menyakitkan, ketika kita belum mampu menahan lisan umpatan itu kenapa tidak kita coba mengganti nama binatang itu dengan nama buah saja. Misal Anda marah dan kesal kepada buah hati, teriakan saja Anggur kamu, duren lu, pisang kowe dll. Hehehe toh sama saja mengumpatnya kok. Rasakan bedanya!
***

Semua anak hanya ingin dimengerti maka mengertilah mereka. Kita pernah jadi anak anak sementara mereka belum pernah menjadi orang tua, maka kewajiban kitalah untuk menyesuaikan pemikiran kita dengan pemikiran mereka. Sesekali masuklah ke dalam dunia mereka. Pahamilah bahasa mereka. Jadi ortu jangan BAPER, agar buah hati kita tidak MAGER. Kalau Anda tidak tahu istilah ini berarti Anda belum berusaha memahami bahasa mereka,  hehehe.
***

Dalam NLP ada satu teknik jitu agar orang lain mengikuti kemauan kita, yaitu kaitan antara pacing dan leading. Agar memudahkan saya beri nama teknik ini  the rule of three. Inti dari teknik ini adalah tiga kali mengakui dan memuji kebaikan atau prestasi anak kita, baru yang keempat kita melakukan perintah. Kebaikan atau prestasi yang akan kita akui dan puji mestilah sesuatu yang benar benar telah dilakukan oleh buah hati kita (artinya sebagai ortu kita memang harus meluangkan waktu untuk mencari tahu hal tersebut).  Contoh, saya mau menyuruh anak saya Adit untuk belajar. Saya tahu dia sudah mandi, makan dan shalat. Kondisinya sedang nonton TV

1. 'Adit pinter, Adit tadi sudah makan ya?' 'Sudah Pa' 'Anak pinterrrr' (kasih jempol)

2. 'Kata Mama tadi Adit sudah mandi juga ya?' 'Sudahlah Pa. Sudah harum gini lho' 'Siiip. Memang hebat anak Papa ini kok' (kasih jempol lagi)

3. 'Pastinya Adit juga sudah shalat ashar khan?' 'Alhamdulillah sudah Pa' 'Hebaaat. Luar biasa!'

4. 'Besok ada ulangan MTK khan. Belajar dulu yuk. Nanti Papa temenin!'
***
Kembali ke asumsi di awal tulisan ini bahwa kata punya nyawa. Dalam kesempatan training kemarin pun saya buktikan langsung asumsi tadi. Saya minta seorang ibu muda untuk membantu saya membacakan sebuah script yang sudah saya susun sebelumnya. Dan tahukah Anda apakah ibu muda tadi berhasil memengaruhi peserta lain setelah script tadi selesai dibacakan?

Daripada Anda bertanya-tanya tak tentu arah mending saya berikan script itu kepada Anda. Silakan Anda praktekan sendiri script ini kepada buah hati atau kepada teman-teman Anda dan silakan ceritakan ke saya apa hasilnya.
***

“Tahukah Anda bahwa kita bisa menempelkan ibu jari dan telunjuk kita dengan lem virtual? Menurut Anda kalau membayangkan sesuatu itu lebih mudah dengan mata terbuka atau tertutup? [kalau klien menjawab mata terbuka biarkan saja. Kalau klien menjawab mata tertutup maka ajak dia untuk menutup matanya].

Baiklah silakan tutup mata sekarang. Sebentar lagi saya akan memberikan lem virtual di antara jempol dan telunjuk   Anda, dan dalam hitungan 10 lem itu akan mengering dan ketika lem itu kering maka jempol dan telunjuk Anda akan menempel sempurna, solid dan terekat erat. Semakin Anda berniat membukanya   anehnya jempol dan telunjuk itu   menjadi semakin terekat sempurna. Semakin solid!.

Satu. Tarik nafas dari hidung dan keluarkan dari mulut. Bagus. Rasakan lem itu mulai mengering

Dua. Katakan dalam hati Anda. Saya perintahkan telunjuk dan jempol saya menyatu, terekat erat, solid, seperti mata rantai yang sangat kuat, demikian kuatnya, sehingga sulit  dipisahkan lagi”!

Tiga. Tekan  lebih kuat jempol dan telunjuk  Anda sekarang. Bagus

Empat. Tarik nafas lagi dari hidung dan keluarkan dari mulut

Lima. Rasakan setiap tarikan nafas Anda membuat jempol dan telunjuk Anda semakin merekat kuat.

Enam. Jempol dan telunjuk Anda sudah merekat kuat sempurna sekarang. Semakin Anda mencoba membukanya, anehnya jari  itu semakin rekat saja adanya

Tujuh. Tekan  lebih kuat jempol dan telunjuk  Anda sekarang. Bagus

Delapan. Tarik nafas lagi dari hidung dan keluarkan dari mulut

Sembilan. Ya,  katakan  terus dalam hati Anda :  jari saya merekat. Jari saya solid !.

Sepuluh. Tarik nafas lagi dari hidung dan keluarkan dari mulut. Tekan  lebih kuat jempol dan telunjuk  Anda sekarang. Bagus. Jempol dan telunjuk Anda sudah merekat kuat sempurna sekarang. Semakin Anda mencoba membukanya, anehnya jari  itu semakin rekat saja adanya. Anda boleh buka mata Anda sekarang”

Tabik
- haridewa -
WA 08179039372
Professional Hypnotherapist,
Happiness Coach

BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang